Ambyar, Orang Terkaya Asia 'Rugi' Rp 73 T dalam Semalam

Roy Franedya, CNBC Indonesia
02 November 2020 16:37
Infografis/Tak Kenal Lelah! Orang Terkaya di Asia Kumpulkan Rp 308 T dalam 305 Hari/Aristya Rahadian
Foto: Infografis/Tak Kenal Lelah! Orang Terkaya di Asia Kumpulkan Rp 308 T dalam 305 Hari/Aristya Rahadian

Jakarta, CNBC Indonesia - Mukesh Ambani, orang terkaya Asia, kehilangan US$5 miliar dalam semalam atau setara Rp 73,13 triliun (asumsi Rp 14.625/US$) karena anjloknya harga saham Reliance Industries.

Reliance Industries merupakan perusahaan paling berharga di India. Pada Perdagangan Senin (2/11/2020), pukul 12.21 waktu India, harga sahamnnya anjlok 6,8%. Penurunan ini karena kinerja keuangan kurang menggembirakan.

Kejatuhan harga saham ini membuat kekayaan Mukesh Ambani turun menjadi US$73 miliar, menurut Bloomberg Billionaries Index, seperti dikutip dari Business Times, Senin (2/11/2020).

Pada kuartal III-2020, Reliance Industries melaporkan penurunan laba kuartalan sebesar 15% menjadi US$1,75 miliar karena pandemi virus corona Covid-19 membuat permintaan bahan bakar menurun. Pemerintah India juga menerapkan penguncian wilayah atau lockdown.

Penurunan pendapatan ini juga bisa mengindikasikan kebijakan Mukesh Ambani yang coba memperbesar bisnis ritel dan teknologi sebagai langkah yang tepat. Reliance Industries dikenal sebagai perusahaan penyuling bahan bakar terbesar India.

Namun dalam beberapa tahun terakhir Mukesh Ambani aktif mengembangkan anak usaha sektor ritel telekomunikasi dan teknologi melalui Jio Platform. Selama Mei hingga Agustus lalu Mukesh Ambani telah mengumpulkan dana lebih dari US$15,5 miliar dengan menjual saham Jio Platform.

Jio Platform merupakan usaha Reliance Industries yang berambisi menjadi super app yang menggarap bisnis telekomunikasi, smartphone, video streaming hingga e-commerce. Investornya mulai dari Facebook, Google, hingga Intel.

Mukesh Ambani dikabarkan aman mendorong Jio Platforms akan melantai di bursa saham atau initial public offering (IPO) dalam 12 hingga 24 bulan ke depan. Startup ini berpotensi mengumpulkan dana US$100 miliar dari investor pasar modal dari aksi korporasi ini, mengutip Fortune.


(roy/dob) Next Article Menyibak Tabir Orang Terkaya di Asia, Hartanya Tembus Langit

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular