Bakar Uang, Startup Unicorn Ini Diambang Kebangkrutan

Roy Franedya, CNBC Indonesia
29 October 2020 11:20
foto : Freepik
Foto: Freepik

Jakarta, CNBC Indonesia - Renrenche pernah jadi startup unicorn China dengan valuasi miliaran dolar AS yang disokong oleh Goldman Sach Group dan Tencent Holding. Tetapi kini startup ini hanya dihargai US$1.000 atau setara Rp 13,6 juta.

Renrenche merupakan startup yang memiliki platform e-commerce jual beli mobil bekas di China. Dua tahun lalu, startup ini bernilai US$1,4 miliar atau menyandang status unicorn. Kini mereka ingin menjual aset utamanya ke 58.com Inc (pemimpin pasar iklan baris online China) seharga US$1.290, seperti dikutip dari Fortune, Kamis (29/10/2020).

Lantas apa yang terjadi pada startup ini? Renrenche didirikan pada 2014 silam. Ide startup ini adalah menghubungkan pemilik mobil bekas dengan calon pembeli dengan pungutan biaya lebih rendah dari dealer mobil offline.

Strategi bakar duit dengan menarik lomisi yang kecil membuat layanan ini sempat booming di China. Mereka bahkan sempat mengumpulkan dana investor sebesar US$300 juta. Bahkan raksasa ride-hailing China, DiDi Chuxing jadi salah satu investornya.

Namun persaingan yang ketat dengan Uxin Ltd dan Guazi.com yang disokong Softbank Vision Fund ditambah dengan pandemi Covid-19 telah membuat perusahaan kehabisan uang dan kesulitan menggalang dana dari investor.

Bahkan salah satu krediturnya, Argyle Street Management Ltd menuntut pailit startup China ini di pengadilan di Kepulauan Cayman, tempat Renrenche terdaftar, dengan alasan perusahaan tersebut tidak dapat membayar utang US$ 15 juta.

Nah, penjualan aset ke 58.com Inc merupakan salah satu jalan untuk mengatasi masalah likuiditas perusahaan. Kabarnya investor Renrenche sedang mencari solusi untuk menyelamatkan perusahaan.

Hingga berita ini diturunkan Renrenche menolak permintaan konfirmasi dari Fortune. Adapun perwakilan Renrenche menjawab permintaan konfirmasi dengan menyebut tawaran pembelian aset dan pinjaman ke Renrenche telah mendapat dukungan dari Tencent dan DiDi.


(roy/hps) Next Article Pelajaran yang Bisa Kami Petik dari Startup Bangkrut

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular