
OVO Berhasil Taklukan GoPay, Jadi Raja Dompet Digital RI

Jakarta, CNBC Indonesia - Persaingan uang elektronik dan dompet digital di tanah air cukup ketat. Buktinya, pasar sistem pembayaran kini sudah beralih dari dompet digital Gojek, GoPay menjadi OVO.
Hal ini terungkap dari bahan presentasi Deputi Gubernur Bank Indonesia Sugeng dalam seminar bertajuk Diskusi Publik: Peranan Fintech dalam Pemulihan Ekonomi Nasional, yang diselenggarakan secara virtual, Senin (9/11/2020).
Dalam presentasi tersebut terungkap pada 2019 OVO menguasai 20% pasar sistem pembayaran digital Indonesia. GoPay dan Bank Mandiri masing-masing menguasai 19% pangsa pasar. Sisanya DANA dan BCA masing-masing 10%. Tak ada Shopeepay dalam daftar alat pembayaran yang paling banyak digunakan dalam daftar tersebut.
Sugeng mengatakan yang menarik ada pergeseran dari pelaku di sistem pembayaran ritel di Indonesia. Pada 2015 perbankan masih cukup mendominasi.
"Tetapi pada akhir 2019 peranan non bank sudah muncul jadi perkembangannya luar biasa," jelasnya dalam diskusi tersebut.
Informasi saja, Bank Indonesia mencatat ada 5,226 miliar transaksi uang elektronik di Indonesia. Nominalnya Rp 145,17 triliun. BI juga mencatat adan 292,3 juta uang elektronik yang beredar.
(roy/dob) Next Article OVO & DANA Mau Meger Saingi GoPay, Ini Kata Bos DANA