
OVO & Dana Bersiap Duet Maut, Mau Taklukkan Gopay?

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Visionet International (OVO) dan DANA kabarnya akan melakukan merger alias penggabungan usaha. Mengutip Bloomberg Minggu (14/6/2020) hal itu dilakukan keduanya untuk mengurangi aksi bakar uang dan ingin menyaingi dompet digital lainnya yaitu GoPay.
Sayangnya, akibat pandemi virus corona yang saat ini belum usai, penandatanganan kesepakatan keduanya harus ditunda. Proses saat ini, keduanya masih melakukan beberapa detail, sehingga kemungkinan syarat dan waktu bisa berubah.
Merger ini mungkin saja untuk menciptakan platform pembayaran digital terbesar di Indonesia. Sebab, baik OVO maupun GoPay sama-sama mengklaim bahwa keduanya adalah yang terbesar di Indonesia.
CEO sekaligus salah satu pendiri DANA, Iswara enggan memberikan komentarnya. "Saya tidak dapat memberikan komentar terhadap rumor di pasar (I can't comment on market rumor)," ujar Vincent kepada CNBC Indonesia, Sabtu (13/6/2020).
Melalui Presiden Direktur OVO Karaniya Dharmasaputra, CNBC Indonesia mencoba meminta konfirmasi. Namun hingga berita ini diturunkan belum ada jawaban darinya.
Pemain e-wallet di Indonesia memang sudah melebarkan sayapnya dengan para pemain global. OVO misalnya, didukung pendanaan oleh SoftBank Group. Sementara DANA merupakan fintech milik PT Elang Mahkota Technology Tbk (EMTK) yang berafiliasi dengan Group Alibaba.
Demikian dengan Gojek yang merupakan penggerak dari e-wallet GoPay. Gojek diketahui telah menggandeng Facebook dan PayPal untuk memperkuat bisnisnya. Tidak hanya itu, Gojek juga telah meluncurkan investasi emas.
(gus)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article OVO & DANA Mau Meger Saingi GoPay, Ini Kata Bos DANA