Tantangan Transformasi Digital di RI: Akses Internet

Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
21 October 2020 13:27
Menteri Keuangan Sri Mulyani memberi sambutan kepada pers.
Foto: Muhammad Sabki

Jakarta, CNBC Indonesia - Penggunaan teknologi digital telah memberikan kemudahan beraktivitas bagi sebagian besar masyarakat Indonesia di tengah pandemi covid-19. Sayangnya masih ada beberapa orang yang kesulitan mengakses teknologi digital itu, karena keterbatasannya terhadap layanan internet.

Hal tersebut disampaikan langsung oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati saat menjadi pembicara dalam acara Southeast Asia Development Symposium (SEADS), Rabu (21/10/2020).

Indonesia dengan negara yang cukup luas, akses internet yang beragam menjadi tantangan tersendiri. Akses internet hingga kenyamanan bagi beberapa orang yang tinggal di wilayah-wilayah yang jauh dari kota, membuat mereka menjadi sulit dalam menggunakan teknologi digital.

"Misalnya, saat sekolah online untuk memenuhi kebutuhan siswa di masa pembatasan sosial. Tidak semua siswa memiliki akses internet atau perangkat seluler," ujarnya.

Pandemi covid-19, kata Sri Mulyani juga telah memaksa semua orang untuk bisa bertransformasi ke dunia digital. Yang dialami dunia usaha misalnya, mau tidak mau para pelaku usaha mikro kecil, dan menengah (UMKM) harus mengalihkan penjualannya ke bisnis online.

Bagi para pelaku bisnis UMKM di daerah, yang biasanya hanya mengandalkan peruntungan dari kunjungan wisatawan mancanegara, kini mau tidak mau harus juga mulai menjual produknya secara online. Tapi, lagi-lagi, masih terhalang kesenjangan akses internet.

"Ini masalah yang masih kita hadapi di negara-negara ASEAN, di satu sisi kita harus mengambil peluang pada momentum krisis ini, tapi kita juga harus bekerja keras untuk bisa melampaui kesenjangan itu," tutur Sri Mulyani.

Sri Mulyani juga sempat mengatakan, berdasarkan penelitian Centre for Strategic and International Studies (CSIS), hanya 1 dari 5 usaha yang bisa beralih ke usaha berbasis teknologi, sisanya tidak bisa beralih.

Menurutnya pemerintah di dunia mana pun, harus bisa menyediakan sarana bagi jenis pekerjaan tersebut, agar mampu melakukan transformasi.

Oleh karena itu, menurut Sri Mulyani, berbagai tantangan akan dihadapi oleh semua pengambil keputusan di sebagian negara, untuk bisa merespon peluang dari penerapan teknologi yang baru ini. Diharapkan juga para pembuat keputusan bisa mengantisipasi risiko yang bisa datang dari teknologi baru tersebut.

"Sementara mendukung digitalisasi, kita perlu memperhatikan empat usaha yang tidak bisa beralih ke basis teknologi dan menyediakan platform untuk mengimbangi transformasi ini," ujarnya.


(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bos Bukopin Buka-bukaan soal Strategi Transformasi Digital

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular