Maaf, Paling Rasional Vaksin Merah Putih Diproduksi 2022

Jakarta, CNBC Indonesia- Untuk menanggulangi pandemi Covid-19 Indonesia juga mengembangkan vaksin Covid-19 secara mandiri, selain yang dikembangkan oleh PT Bio Farma dan perusahaan asal China Sinovac. Vaksin ini dikembangkan oleh LBM Eijkman, BPPT, dan beberapa lembaga lainnya.
Kepala Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman Prof. Amin Soebandrio mengatakan saat ini perkembangan vaksin merah putih telah mencapai 40%, dan ditargetkan sekitar Februari-Maret 2021 dapat dilakukan penyerahan bibit vaksin kepada industri. Dia mengatakan vaksin yang dikembangkan Eijkman dari antigen terbaik dari virus yang tersirkulasi di Indonesia, dan telah dilakukan amplifikasi gen, serta sudah dilakukan kloning dan masuk ke sel protein yang dominan.
"Mudah-mudahan dalam tiga bulan ke depan kami bisa melakukan uji coba ke hewan untuk mencapai target, dan kemajuan yang ada saat ini sesuai dengan target," kata Amin kepada CNBC Indonesia, Kamis (13/08/2020).
Amin mengatakan uji klinis baru bisa dilakukan ketika diserahkan ke industri yakni Bio Farma, karena dalam uji klinis harus ada memiliki Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) yang hanya dimiliki industri. Setelah diserahkan pada Bio Farma maka baru bisa dilakukan uji klinis pertama hingga ketiga, kemudian 1 tahun setelah penyerahan dapat mulai diproduksi.
"Kalau semua selesai akhir 2021, maka bisa diproduksi pada 2022," kata Amin.
Dia menegaskan terlalu dini untuk mengatakan vaksin merah putih bisa diproduksi pertengahan 2021, karena harus dipastikan keamanan dan efektivitasnya. Ketika nanti uji klinis memasuki fase tiga, maka akan melibatkan ribuan orang dan membutuhkan waktu 3-6 bulan untuk melakukan uji klinis fase 3.
"Kami mau memastikan vaksin ini memiliki keamanan tinggi dan efikasi tinggi, sehingga uji klinis yang dilakukan harus sesuai dengan peraturan," ujarnya.
Saat ini yang menjadi tantangan terberat menurutnya dalam pengembangan vaksin merah putih adalah pengadaan reagen. Biasanya pengadaan reagen hanya membutuhkan waktu 2 minggu, namun dengan kondisi ini bisa sampai 6-8 minggu sehingga harus lebih bersabar.
(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kabar Terbaru Vaksin Covid-19 Made in RI dari Bio Farma
