Duterte Siap Jadi 'Kelinci Percobaan' Vaksin Covid-19 Rusia!

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
11 August 2020 17:32
Philippines President Rodrigo Duterte arrives to greet the U.S. Secretary of State Mike Pompeo at Colonel Jesus Villamor Air Base in Manila, Philippines, Thursday, February 28, 2019. Andrew Harnik/Pool via REUTERS
Foto: Presiden Filipina Rodrigo Duterte (Andrew Harnik / Pool via REUTERS)

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Filipina Rodrigo Duterte bersedia berpartisipasi dalam uji coba vaksinĀ Covid-19 yang dikembangkan oleh Rusia. Duterte menyambut tawaran pasokan dari Moskow yang diperkirakan tidak berbayar alias gratis.

Rusia mengharapkan persetujuan peraturan untuk vaksin Covid-19 potensial Agustus ini dan siap untuk memberikannya ke Filipina, atau bekerja sama dengan perusahaan lokal untuk memproduksinya secara massal.

Filipina merupakan negara dengan kasus infeksi Covid-19 di Asia, yang naik menjadi 136.638 kasus pada Senin (10/8/2020), setelah tercatat rekor lonjakan harian sebanyak 6.958 kasus.

"Saya akan memberitahu Presiden (Vladimir) Putin bahwa saya memiliki kepercayaan besar pada studi Anda dalam memerangi Covid-19 dan saya percaya bahwa vaksin yang Anda hasilkan sangat baik untuk kemanusiaan," kata Duterte di televisi pada Senin malam waktu setempat.

Namun, perlombaan berbagai negara dalam mengembangkan vaksin Covid-19 nyatanya menimbulkan kekhawatiran kecepatan dan wibawa nasional dapat membahayakan keselamatan warganya.

Demi menghilangkan ketakutan publik, Duterte menawarkan diri menjadi 'kelinci percobaan' ketika vaksin tersebut tiba dan berkata: "Saya bisa menjadi orang pertama yang mereka dapat bereksperimen dengannya."

Pada Selasa (11/8/2020), Kantor Kepresidenan Filipina mengatakan Filipina siap untuk bekerja dengan Rusia dalam uji coba vaksin, pasokan, dan produksi.

Sebelumnya, Duterte mengajukan permohonan kepada mitranya dari China untuk menjadikan Filipina sebagai prioritas jika mengembangkan vaksin pada Juli lalu.



Belum lama ini, Duterte juga menerapkan kembali aturan lockdown di sekitar ibu kota Manila selama dua minggu pertama. Hal ini ia lakukan setelah tenaga medis menyerah di tengah lonjakan infeksi saat aturan penguncian dibuka beberapa waktu lalu.

Jika situasinya menjadi "penularan yang tak terkendali", Duterte berjanji akan memobilisasi militer untuk menegakkan aturan lockdown.

Pada hari ini, Putin mengumumkan Rusia telah sukses mengembangkan vaksin Covid-19 pertama di dunia. Hal itu diumumkan Putin dalam konferensi video dengan para menteri yang disiarkan televisi setempat, Selasa (11/8/2020).

"Pagi ini, untuk pertama kalinya di dunia, vaksin untuk melawan Covid-19 telah didaftarkan," ujarnya sebagaimana dilaporkan AFP.

The Hindustan Times melaporkan, virus itu telah menjalani serangkaian tes yang diperlukan. Putin bilang kalau salah satu putrinya yang menerima suntikan vaksin berada dalam kondisi sehat.

Otoritas Rusia dalam sejumlah kesempatan mengungkapkan kalau pekerja medis, guru, dan masyarakat dari kelompok berisiko lain akan menjadi komponen masyarakat yang didahulukan untuk divaksinasi.

Seperti diketahui, Rusia merupakan negara pertama yang mendaftarkan vaksin Covid-19. Banyak ilmuan yang skeptis terkait keputusan Rusia yang mendaftarkan vaksin itu sebelum menjalani uji klinis tahap III yang biasanya berlangsung berbulan-bulan dan melibatkan ribuan orang.


(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Setelah RI, Filipina Pesan 25 Juta Dosis Vaksin Sinovac

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular