
Ramai Warga Tolak Vaksin, Duterte Ancam Masukkan ke Penjara!

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Filipina Rodrigo Duterte mengancam akan menjebloskan warganya ke penjara jika menolak untuk divaksin Covid-19.
"Anda dapat memilih, vaksin atau saya akan mengirim anda ke penjara," kata Duterte, mengutip Aljazeera, Selasa (22/6/2021).
Filipina memulai program vaksinasi pada bulan Maret lalu. Tetapi ada laporan tentang rendahnya kesediaan masyarakat yang mau divaksin pada beberapa pusat vaksinasi. Meskipun ada juga orang-orang yang dilaporkan berebut untuk mendapat pasokan vaksin Pfizer BioNtech yang terbatas.
Duterte jengkel dengan warganya yang menolak vaksin. Bahkan dia menjuluki orang-orang itu bodoh, dan mengancam akan menyuntikan mereka dengan "vaksin untuk hewan babi".
"Orang-orang bodoh ini menolak untuk divaksin, kalian semua keras kepala," kata Duterte.
Sebelumnya Duterte juga mengancam akan menembak warga Filipina yang ditemukan melanggar pembatasan lockdown pada saat pandemi Covid-19. Sejak ancaman itu, ada beberapa kasus dugaan pelanggar yang dibunuh oleh pihak yang berwenang. Termasuk seorang pria tua dan seorang mantan tantara yang menderita stres pasca-trauma.
Dari perkiraan 110 juta penduduk negara itu, hanya sekitar 1,95% yang sudah divaksin penuh per Senin kemarin. Demikian data yang disampaikan Herd Immunity PH.
Lalu dari laporan yang terpisah oleh pemerintah pada Senin malam, 8,4 juta dosis vaksin telah diberikan. Setidaknya 6,2 juta orang telah menerima dosis pertama, sementara 2,15 juta orang telah mendapat dosis lengkap.
Hingga Senin kemarin, Filipina telah melaporkan 1,2 juta kasus Covid-19 dengan 56.000 masih yang masih aktif. Lebih dari 23.700 orang telah meninggal, termasuk 138 pada, kemarin.
Saat ini komunitas medis Filipina juga telah meningkatkan upaya untuk mendorong warga mendapatkan vaksin. Caranya dengan membuka tempat vaksinasi di gereja, mal, dan bioskop. Tujuannya supaya dapat memberikan akses yang lebih mudah kepada warga.
(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Filipina Dapat Vaksin Covid China, Duterte Ingin Merek Lain