
Ada Corona Ganas, Kasus Covid-19 di Filipina Melonjak

Jakarta, CNBC Indonesia - Terjadi lonjakan kasus infeksi Covid-19 varian baru yang lebih menular di Filipina. Varian baru ini menyebar, di tengah upaya pemerintah negara itu dalam menghidupkan kembali roda perekonomian yang melemah.
Dalam beberapa pekan terakhir, Kementerian Kesehatan Filipina melaporkan lebih dari 2.000 infeksi setiap hari di seluruh negara. Pada Minggu (7/3/2021), dilaporkan 3.276 kasus Covid-19 baru.
Kasus di Kota Manila naik menjadi 1.025 per hari pekan lalu dari 721 pada pekan sebelumnya. Ini mencapai tingkat rata-rata yang tercatat pada Juli 2020, ketika rumah sakit dibanjiri pasien positif Covid-19.
Pada Jumat sebelumnya, Kementerian Kesehatan melaporkan lebih dari 70 infeksi di Metro Manila oleh varian virus corona yang pertama kali terdeteksi di Inggris dan Afrika Selatan.
Para ahli percaya, kedua varian ini dapat menyebar lebih cepat dan mungkin lebih sulit untuk dihentikan dengan vaksin saat ini.
Kementerian Kesehatan telah mengadakan pertemuan dengan kepala rumah sakit untuk memastikan ketersediaan tempat tidur rumah sakit, jika tren infeksi saat ini bertahan.
"Tidak ada yang tidak dapat dikendalikan pada saat ini," kata Wakil Menteri Kesehatan Filipina, Maria Rosario Vergeire, kepada wartawan, dikutip dari The Straits Time.
Saat ini, Filipina sedang mengalami wabah Covid-19 terburuk kedua di Asia Tenggara setelah Indonesia, dengan hampir 600.000 kasus dan lebih dari 12.500 kematian.
Bahkan rumah sakit umum terbesar di negara itu harus mengatur pekerja magang dan panitera untuk bekerja dari rumah menyusul peningkatan mendadak pasien Covid-19.
Bulan lalu, Filipina mulai menginokulasi lebih dari 100 juta penduduknya. Tetapi dengan tekanan pasokan, itu mungkin tidak memiliki dosis yang cukup untuk menghilangkan kemungkinan penyebaran varian virus corona baru.
"Sayangnya, ini sudah merupakan lonjakan besar. Tidak seperti gelombang sebelumnya, lonjakan saat ini telah menyebar dengan sangat cepat dalam waktu singkat," kata Guido David, juru bicara Octa Research Group yang berbasis di Universitas Filipina.
David mengatakan, meskipun lonjakan saat ini "merupakan penyebab serius yang perlu dikhawatirkan, ini masih dalam tahap awal, dan kami yakin hal itu masih dapat dikurangi atau bahkan dibalik".
(dob/dob)
Next Article Mutasi Covid-19 Ganas, Fillipina Blokir Turis dari AS