
Menlunya Jelekin Vaksin China, Eh Duterte Disuntik Sinopharm!

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Filipina Rodrigo Duterte menerima dosis pertama vaksin Covid-19 Sinopharm pada, Senin (3/5/2021). Langkah itu, menurut senator yang juga rekan dekat Duterte, Christopher Go, bertujuan untuk meyakinkan warga Filipina yang enggan divaksinasi.
"Duterte divaksinasi untuk melindungi dirinya dari Covid-19 dan mendorong publik untuk divaksinasi," ujar Go seperti dikutip CNBC International, Selasa (4/5/2021).
Sebelum menerima dosis pertama, Duterte mengaku dalam kondisi prima. "Saya telah lama mengharapkan vaksinasi ini," kata pria 76 tahun itu.
Menurut survei Pulse Asia terhadap 2.400 responden antara 22 Februari dan 3 Maret, enam dari 10 orang Filipina enggan divaksinasi karena alasan keamanan. Dalam jajak pendapat serupa di November 2021, hanya 47% responden yang menyatakan mereka akan menolak vaksinasi.
Sebagai gambaran, Filipina telah melaporkan lebih dari 1,06 juta kasus Covid-19 dan 17.525 kematian atau tertinggi kedua di Asia Tenggara setelah Indonesia. Di antara mereka yang tertular dan kemudian pulih dari Covid-19 adalah juru bicara Duterte dan menteri pertahanan Filipina.
Pengajuan penggunaan darurat Sinopharm di Filipina masih belum dirilis. Akan tetapi, 'BPOM' setempat telah menyetujui "compassionate use" atas 10.000 dosis vaksin Sinopharm, termasuk yang diberikan kepada Duterte kemarin.
Duterte telah berulang kali menyatakan preferensi untuk menggunakan vaksin Covid-19 buatan China dan Rusia. Sejak imunisasi dimulai 1 Maret, sebanyak 1,9 juta dosis vaksin Covid-19 yang sebagian besar berasal dari Sinovac telah disuntikkan. Demi mencapai herd immunity, Filipina berencana menyuntikkan 70 juta dari total 108 juta orang.
Vaksinasi Covid-19 terhadap Duterte hadir saat relasi China dan Filipina memanas perihal Laut China Selatan. Terbaru, Menteri Luar Negeri Filipina, Teodoro Locsin Jr mengecam China dengan bahasa non diplomatik di media sosial Twitter.
Dalam Bahasa Inggris, ia mengusir China dengan kalimat "Get The Fuck Out". Ia memang terkenal sangat vocal mengkritik Beijing di bawah pemerintahan Duterte yang tampak dekat dengan Xi Jinping.
Dalam kritiknya Locsin juga menyebut "pembicaraan diplomatik ramah tamah tak membuahkan hasil". Ia pun menyamakan China dengan "orang bodoh dan jelek yang kerap memaksakan kehendak pada pria tampan yang hanya ingin jadi teman".
(miq/dru)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Filipina Izinkan Uji Vaksin Sinovac, Duterte Siap Disuntik