Cara Lindungi Data Pribadi Agar Tak Dicuri Hacker

Lynda Hasibuan, CNBC Indonesia
06 July 2020 18:45
Infografis/ Hadiah fantastis untuk program Bounty bug/Aristya Rahadian Krisabella
Foto: Infografis/ Hadiah fantastis untuk program Bounty bug/Aristya Rahadian Krisabella

Jakarta, CNBC Indonesia - Kabar terkait kasus jual beli data pribadi tentu membuat masyarakat sedikit was-was. Bukan lagi hal baru, kenyataanya data pribadi memang sudah menjadi hal yang sangat riskan untuk disalahgunakan oleh pihak tak bertanggung jawab.

Menurut Ruby Alamsyah, Ahli Digital Forensik Indonesia perlu adanya perlindungan terhadap data pribadi untuk mencegah terjadinya kebocoran data pribadi. Para pengguna disarankan menggunakan  password yang berbeda di setiap akun yang dimiliki.

"Iya sebenarnya bila terjadi kebocoran  mau tidak mau harus pihak platform yang mengamankan dan bertanggung jawab. Namun para pengguna juga bisa melakukan beberapa hal seperti menggunakan password yang berbeda di setiap akun yang dimiliki," ujar Ruby kepada CNBC Indonesia, Senin (6/7/2020).

Dia menuturkan bahwa sebaiknya jangan gunakan username dan password yang sama di semua aplikasi. Kemudian jangan lupa untuk mengganti password secara berkala dan hindari memberitahukannya ke orang lain.

Jangan lupa selalu perbarui perangkat seluler Anda. Kerentanan perangkat lunak memungkinkan malware menginfeksi perangkat Anda. 

Malware mencuri data dan login kredensial ke akun online. Serta selalu melakukan monitoring dan enkripsi data apa pun yang Anda simpan di hard drive.

"Jadi pelaku enggak dapat data banyak. Logikanya si pelaku meretas maksud ke sebuah sistem dan leluasa ambil data itu dengan lengkap tapi ternyata tidak," ucap dia.


(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article RI Masih Rentan, Ini Sederet Kebocoran Data Fantastis di 2020

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular