
Bos SoftBank Akui Kebodohannya Suntik Startup Ini Rp 277 T
Redaksi, CNBC Indonesia
19 May 2020 13:47

Jakarta CNBC Indonesia - CEO SoftBank Masayoshi Son mengakui keputusannya untuk investasi di WeWork, startup co-working space, sebagai sebuah kebodohan. Anjloknya valuasi startup ini telah membuat SoftBank rugi besar.
"Bodoh sekali saya berinvestasi di WeWork. Saya salah," ujar Masayoshi Son dalam analis meeting seperti dilansir dari Business Insider, Selasa (19/5/2020).
WeWork awalnya merupakan anak emas SoftBank. Perusahaan investasi asal Jepang ini royal menyuntikkan dana ke perusahaan demi mengejar pertumbuhan bisnis. Namun kemudian diketahui perusahaan memiliki masalah tata kelola (good governance).
WeWork hampir bangkrut ketika gagal melantai di bursa saham Amerika Serikat (AS). Untuk menyelamatkan perusahaan, SoftBank memberikan dana talangan. SoftBank diperkirakan menyuntikkan dana US$18,5 miliar atau setara Rp 277,5 triliun (asumsi Rp 15.000/US$).
Per Maret 2020, valuasi WeWork sudah jatuh ke US$2,7 miliar. Desember 2019, valuasinya US$7,3 miliar. Sebelum IPO, valuasi perusahaan ditaksir US$49 miliar.
Pada tahun fiskal 2019, SoftBank Group melaporkan rugi bersih tahun fiskal 2019 sebesar US$8,9 miliar dampak dari penyebaran virus corona baru penyebab Covid-19 dan investasi bermasalah di WeWork.
Kerugian ini lebih besar dari proyeksi perusahaan yang sebelumnya memperkirakan rugi bersih US$8,4 miliar pada tahun fiskal 2019 yang berakhir Maret 2020. Ketika itu manajemen mengingatkan investor akan kondisi 'pasar yang memburuk'.
(roy/roy) Next Article Bos Gojek Bicara Soal Berakhirnya Musim Bakar Uang Startup
"Bodoh sekali saya berinvestasi di WeWork. Saya salah," ujar Masayoshi Son dalam analis meeting seperti dilansir dari Business Insider, Selasa (19/5/2020).
Per Maret 2020, valuasi WeWork sudah jatuh ke US$2,7 miliar. Desember 2019, valuasinya US$7,3 miliar. Sebelum IPO, valuasi perusahaan ditaksir US$49 miliar.
Pada tahun fiskal 2019, SoftBank Group melaporkan rugi bersih tahun fiskal 2019 sebesar US$8,9 miliar dampak dari penyebaran virus corona baru penyebab Covid-19 dan investasi bermasalah di WeWork.
Kerugian ini lebih besar dari proyeksi perusahaan yang sebelumnya memperkirakan rugi bersih US$8,4 miliar pada tahun fiskal 2019 yang berakhir Maret 2020. Ketika itu manajemen mengingatkan investor akan kondisi 'pasar yang memburuk'.
(roy/roy) Next Article Bos Gojek Bicara Soal Berakhirnya Musim Bakar Uang Startup
Most Popular