
Mengenal Matahari Lockdown & Kenapa Timbulkan Bencana di Bumi
Redaksi, CNBC Indonesia
19 May 2020 10:33

Jakarta, CNBC Indonesia - Matahari dilaporkan memasuki periode lockdown. Hal ini bisa memberikan pengaruh kurang baik bagi Bumi. Apa itu matahari lockdown dan kenapa timbulkan bencana bagi Bumi?
Matahari lockdown adalah periode di mana aktivitas permukaan matahari sedang mengalami periode minimum. Para ahli memperkirakan tata surya akan mengalami 'resesi' sinar matahari. Tahun ini disebutkan sebagai yang resesi sinar Matahari terburuk dalam satu abad terakhir.
Bukti dari lockdown berupa berkurangnya bintik matahari (sunspot) di permukaan matahari. Dilaporkan matahari telah kehilangan 76% bintik matahari di 2020. Bahkan tahun lalu penurunanya sudah tembus 77%.
"Hitungan sun spot ini adalah salah satu yang terdalam abad ini. Medan magnet matahari menjadi lemah, memungkinkan sinar kosmik ekstra ke tata surya," ujarnya seperti dilansir dari New York Post, Senin (18/5/2020).
"Kelebihan sinar kosmik akan menimbulkan bahaya kesehatan bagi astronot dan pelancong udara kutub utara, memengaruhi elektro-kimia atmosfer atas bumi, dan membantu memicu petir," lanjut Tony.
Menurut Jeff Knight, ilmuwan dari Met Officer, matahari lockdown menimbulkan musim dingin yang lebih dingin. Ia menunjukkan kasus pada 2008 dan 2010 ketika musim dingin di Inggris lebih dingin dari biasanya.
Matahari lockdown juga dapat menyebabkan ledakan "sprite" atau lampu oranye dan merah yang muncul selama badai petir, pemicu badai petir, dan munculnya Cahaya Utara dan Selatan di tempat-tempat yang tidak begitu biasa.
Matahari lockdown adalah periode di mana aktivitas permukaan matahari sedang mengalami periode minimum. Para ahli memperkirakan tata surya akan mengalami 'resesi' sinar matahari. Tahun ini disebutkan sebagai yang resesi sinar Matahari terburuk dalam satu abad terakhir.
Bukti dari lockdown berupa berkurangnya bintik matahari (sunspot) di permukaan matahari. Dilaporkan matahari telah kehilangan 76% bintik matahari di 2020. Bahkan tahun lalu penurunanya sudah tembus 77%.
"Kelebihan sinar kosmik akan menimbulkan bahaya kesehatan bagi astronot dan pelancong udara kutub utara, memengaruhi elektro-kimia atmosfer atas bumi, dan membantu memicu petir," lanjut Tony.
Menurut Jeff Knight, ilmuwan dari Met Officer, matahari lockdown menimbulkan musim dingin yang lebih dingin. Ia menunjukkan kasus pada 2008 dan 2010 ketika musim dingin di Inggris lebih dingin dari biasanya.
Matahari lockdown juga dapat menyebabkan ledakan "sprite" atau lampu oranye dan merah yang muncul selama badai petir, pemicu badai petir, dan munculnya Cahaya Utara dan Selatan di tempat-tempat yang tidak begitu biasa.
Next Page
Zaman Mini Es Kembali Terjadi?
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular