Ini Moderna, Perusahaan AS yang Temukan Antibodi Covid-19

Roy Franedya, CNBC Indonesia
19 May 2020 11:34
Moderna
Foto: Moderna (AP/Bill Sikes)
Jakarta, CNBC Indonesia - Nama Moderna Inc sedang jadi pembicaraan sejumlah pihak. Uji coba awal vaksin miliknya menunjukkan hasil menggembirakan di mana vaksin ini menciptakan antibodi Covid-19.

Uji coba vaksin ini dilakukan pada 45 orang. Berusia 18-55 tahun berjenis kelamin pria dan wanita tidak hamil. Peserta ini dimasukkan dalam tiga kelompok dengan peserta 15 orang lalu diberi dosis vaksin 25,100 atau 250 mikrogram.

Berdasarkan penelitian pada hari ke-43, atau dua minggu setelah dosis kedua, kadar antibodi yang mengikat kelompok 25 mikrogram berada pada tingkat yang secara umum dari orang yang sembuh dari penyakit.

Bahkan mereka yang menerima 100 mikrogram memiliki antibodi yang "secara signifikan melebihi level" pasien yang pulih. Data pada dosis kedua tidak tersedia untuk kelompok 250 mikrogram.

"Kami telah menunjukkan bahwa antibodi ini, respons kekebalan ini, sebenarnya dapat memblokir virus," Ujar pejabat medis Moderna Dr. Tal Zaks, seperti dilansir dari CNN International, Selasa (19/5/2020),. "Saya pikir ini adalah langkah pertama yang sangat penting dalam perjalanan kami menuju vaksin."

Lalu siapa Moderna sebenarnya? Moderna merupakan perusahaan biotechnology besar asal Amerika Serikat (AS). Perusahaan ini didirikan pada 2010 dan mencatatkan sahamnya di bursa AS pada 2018 silam.

Moderna mengembangkan obat-obatan dan vaksin menggunakan messenger RNA, yang digunakan sel untuk mengubah instruksi yang tersimpan dalam DNA menjadi protein yang penting bagi kehidupan.

Obat-obatan Moderna menggunakan mRNA untuk melatih sel-sel protein untuk membuat protein yang kemudian melawan atau mencegah penyakit yang ditargetkan.

[Gambas:Video CNBC]



Pada 2018 perusahaan melantai di bursa AS atau IPO dengan valuasi US$7,5 miliar dan berhasil mengumpulkan dana investor US$604,3 miliar. Pada 2019 perusahaan mencatatkan rugi bersih US$514 juta.

Moderna merupakan perusahaan farmasi yang mengembangkan vaksin corona Covid-19 tanpa melakukan uji praklinis. Mereka mendapat izin langsung dari otoritas untuk mencobakan ke manusia.

Bahkan Moderna mendapat suntikan dana US$483 juta dari pemerintah federal AS untuk mempercepat pengembangan vaksin virus corona.

Nah, keputusan pengembangan vaksin corona Covid-19 berdampak besar pada reli harga saham perusahaan. Sejak awal tahun saham Moderna sudah naik lebih dari 300%. 

Hal ini membuat CEO Moderna Stephane Bancel masuk jajaran miliuner dunia. Hingga awal April 2020, Forbes menghitung kekayaan mencapai US$1 miliar. Ia bergabung dengan perusahaan pada 2013.

Melansir Market Watch, pengumuman hasil tes virus corona telah membuat saham Moderna lompat 20% dalam satu hari perdagangan. Perusahaan juga mengumumkan akan menjual US$1,25 miliar sahamnya ke publik.



Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular