
Tak Kuat Bakar Uang, 2 Startup Decacorn PHK Ribuan Karyawan
Redaksi, CNBC Indonesia
08 May 2020 17:39

Jakarta, CNBC Indonesia - Virus corona Covid-19 telah membuat startup decacorn kesulitan mendapatkan pendapatan tetapi harus membayar gaji tinggi karyawan. Sebagian startup bervaluasi besar ini sudah tidak dapat menjalankan praktik bakar uang ini sehingga memilih untuk melakukan Pemutusan Hubungan Karyawan (PHK).
Langkah ini diambil oleh Uber Technologies, pioner ride hailing. Uber dikabarkan melakukan PHK pada 3.700 karyawan tetap. Angka ini setara dengan 14% dari total karyawan. Bos Uber juga memilih untuk tak menerima gaji hingga akhir 2020.
"Keadaan semakin brutal. Saya benar-benar menyesal telah melakukan ini, sama seperti saya tahun bahwa kita harus melakukan ini," ujar CEO Uber Dara Khosrowshahi, seperti dilansir dari CNNInternational, Jumat (8/5/2020).
Dara Khorowshahi juga memberikan isyarat PHK masih mungkin terjadi ke depan selama pandemi ini. Sebab, Uber berencana untukmenyesuaikan struktur biaya dengan kondisi bisnis saat ini.
Lainnya adalah aplikasi startup hotel online Airbnb. Startup decacorn ini akan melakukan PHK pada 1.900 karyawan atau setara dengan 25% dari total 7.500 karyawannya.
Kebijakan lockdown atau karantina wilayah dan pelarangan terbang maskapai telah membuat bisnis Airbnb terpukul. Dalam masa pandemi ini tidak ada masyarakat yang ingin bepergian sehingga tak ada pemesanan di Aibnb seret.
Bahkan pimpinan perusahaan memprediksi pendapatan perusahaan tahun ini kurang dari separuh pendapatan tahun lalu yang di atas Rp 14 triliun.
"Aku benar-benar minta maaf atas keputusan ini. Ketahuilah ini bukan salahmu. Dunia tidak akan pernah berhenti mencari kualitas dan bakat yang kamu bawa ke Airbnb," ujar Brian Chesky dalam memo PHK ke karyawannya.
Startup decacorn merupakan startup yang memiliki valuasi di atas US$10 miliar dan banyak mendapatkan pendanaan dari investor. Meski bernilai besar, perusahaan ini masih mencatatkan kerugian.
(roy/roy) Next Article Berebut Pasar RI, Sampai Kapan Grab & Gojek Tahan Bakar Uang?
Langkah ini diambil oleh Uber Technologies, pioner ride hailing. Uber dikabarkan melakukan PHK pada 3.700 karyawan tetap. Angka ini setara dengan 14% dari total karyawan. Bos Uber juga memilih untuk tak menerima gaji hingga akhir 2020.
"Keadaan semakin brutal. Saya benar-benar menyesal telah melakukan ini, sama seperti saya tahun bahwa kita harus melakukan ini," ujar CEO Uber Dara Khosrowshahi, seperti dilansir dari CNNInternational, Jumat (8/5/2020).
Lainnya adalah aplikasi startup hotel online Airbnb. Startup decacorn ini akan melakukan PHK pada 1.900 karyawan atau setara dengan 25% dari total 7.500 karyawannya.
Kebijakan lockdown atau karantina wilayah dan pelarangan terbang maskapai telah membuat bisnis Airbnb terpukul. Dalam masa pandemi ini tidak ada masyarakat yang ingin bepergian sehingga tak ada pemesanan di Aibnb seret.
Bahkan pimpinan perusahaan memprediksi pendapatan perusahaan tahun ini kurang dari separuh pendapatan tahun lalu yang di atas Rp 14 triliun.
"Aku benar-benar minta maaf atas keputusan ini. Ketahuilah ini bukan salahmu. Dunia tidak akan pernah berhenti mencari kualitas dan bakat yang kamu bawa ke Airbnb," ujar Brian Chesky dalam memo PHK ke karyawannya.
Startup decacorn merupakan startup yang memiliki valuasi di atas US$10 miliar dan banyak mendapatkan pendanaan dari investor. Meski bernilai besar, perusahaan ini masih mencatatkan kerugian.
(roy/roy) Next Article Berebut Pasar RI, Sampai Kapan Grab & Gojek Tahan Bakar Uang?
Most Popular