Johnny Plate Ungkap Strategi Khusus Kejar Pajak Netflix Cs

Arif Budiansyah, CNBC Indonesia
29 January 2020 10:03
Kominfo memiliki strategi khusus untuk mengejar pajak Netflix yaitu dengan menerapkan regulasi bernama 'new nexus tax'.
Foto: Menkominfo Johnny Plate (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) memiliki strategi khusus untuk mengejar pajak Netflix yaitu dengan menerapkan regulasi bernama 'new nexus tax'.

"Perlu kita bangun suatu sistem new nexus atau nexus baru, walau tanpa kehadiran kantor secara fisik tapi mereka harus melakukan kewajiban pajaknya," ujar Johnny G Plate, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), di Jakarta, (28/1/2020).


Johnny menjelaskan bahwa pengaturan secara rinci tentang nexus tax ini akan hadir di dalam Omnibus Law pajak nantinya.

Melansir The Balance, Nexus secara umum berarti koneksi. Istilah Nexus dalam perpajakan digunakan untuk menggambarkan perusahaan yang memiliki tanggungan pajak di suatu negara.

Nexus Tax sebelumnya memerlukan kehadiran fisik perusahaan di negara bagian AS, tetapi hal tersebut mengalami perubahan akibat maraknya bisnis online. Pada Juni 2018, Mahkamah Agung AS memutuskan negara bagian berhak menarik pajak dari perusahaan meski tidak memiliki kantor tetap. Artinya negara-negara bagian di AS berhak menarik pajak dari perusahaan online.

Sejak saat itu, negara-negara bagian di AS menerapkan sistem pajak digital yang disebut Economic Nexus.

Dalam Economic Nexus, yang dikenakan pajak adalah aktivitas ekonomi suatu perusahaan di suatu negara meski perusahaan tersebut tidak memiliki kantor tetap

Walau dengan adanya regulasi tersebut, Johnny menegaskan jika perusahaan layanan Over The Top (OTT) seperti Netflix ingin membuka kantor di Indonesia pihaknya siap mendorong itu.

"Kalau mau buka kantor di RI gak masalah, dan kita mendorong. kenapa? untuk OTT itu Indonesia punya lahan yang subur, 171 juta atau 64% dari penduduknya itu internet user. itu pasar besar sekali," kata Johnny.

Menurutnya, rata-rata perusahaan layanan OTT tertarik membuka kantor atau berinvestasi di Indonesia karena infrastrukturnya yang sudah memadai.

"RI sendiri struktur informatikanya sudah dideploit yg luar baisa, kita punya fix broadband 348 ribu km itu sama dengan 9 kali mengitari bumi, kita saat ini menggunakan satelit multifungsi lima bahkan enam dengan satelit BRI, dan nanti ada satelit baru nanti," kata Johnny.

"kita sudah deploy hampir setegah juta bts di RI. infrastruktur kita begitu besar, itu pasar OTT. jadi mereka tertarik sekali," tambahnya.


(roy/roy) Next Article Eksklusif: Buka-Bukaan Johnny Plate Soal Kejar Pajak Netflix

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular