Kok Bisa Rekening Bank Dibobol Lewat SIM Card Ponsel?

Arif Budiansyah, CNBC Indonesia
20 January 2020 16:21
Kok Bisa Rekening Bank Dibobol Lewat SIM Card Ponsel?
Foto: CNBC
Jakarta, CNBC Indonesia - Baru-baru ini, kasus pembobolan rekening bank melalui nomor ponsel yang menimpa wartawan senior, Ilham Bintang, menjadi perbincangan hangat di internet.

Lewat postingan Facebook milik Ilham Bintang, ia bercerita bahwa saat dirinya sedang pergi keluar negeri, penipu menggunakan identitas palsu atau menyamar sebagai dirinya dan mendatangi pihak provider untuk mengganti SIM card.


Ia menyesalkan kepada pihak provider, dalam hal ini Shavira, VIP Customer Care Indosat, karena lemahnya pengawasan serta validasi perubahan nomor baru sehingga musibah yang menimpanya terjadi.

"Dalam percakapan telpon, dia menyebutkan ada yang datang ke gerainya mengaku Ilham Bintang. Namun, tidak dijelaskan seperti apa mekanisme verifikasi dan validasi penggantian simcard di Indosat. Padahal, nomer kartu saya termasuk generasi awal, dipakai sejak tahun 1994," ungkap Ilham.

Akibat masalah yang timbul sejak penukaran kartu Sim Card itu. Oknum tersebut dengan leluasa langsung membobol rekening Commonwealth Bank milik Ilhham dan menguras saldonya dengan cara mentransfer ke hampir seratus rekening.

Pengamat IT, Heru Sutadi, pun berkomentar mengenai hal tersebut. Ia menuturkan kalau pihak operator seharusnya menerapkan beberapa mekanisme yang lebih ketat untuk melindungi privasi penggunanya.

"Operator harus menjalankan prosedur penggantian SIM Card secara lebih teliti dan double confirmation. Tidak hanya ktp tapi harus tahu nomor yang bisa dihubungi, 3 nomor terakhir yang dihubungi misalnya," ujar Heru kepada CNBC Indonesia, (20/1/2020).

Lalu, ia pun menerangkan kalau nomor ponsel saat ini memiliki peran vital karena mobile banking atau aplikasi mobile payment akan mengirimkan OTP (One Time Password) untuk mengkonfirmasi bahwa itu adalah pemiliknya.

"Kalau dilihat, korban sudah ditarget lama. Mendapatkan sim card baru merupakan pintu awal karena untuk masuk ke mobile banking harus tahu password, PIN. Apalagi beda-beda bank," kata Heru.

[Gambas:Video CNBC]

Menurut CEO & Chief Digital Forensic Indonesia, Ruby Alamsyah, bahwa tindak kejahatan yang dilakukan pelaku dinamakan "SIM swap fraud", yakni pergantian kartu SIM secara ilegal sehingga dapat menguasai seluruh akses dari SIM card korban.

Sasaran utama pelaku adalah mendapatkan informasi data perbankan melalui aplikasi mobile banking yang terlebih dahulu harus mendapatkan nomor ponsel korban untuk mempermudah aksinya.


"Kejahatan 'SIM swap fraud' ini utamanya membobol rekening bank korban lewat aplikasi mobile banking. Kejahatan ini jelas bukan salah petugas operator," kata Ruby, dikutip dari CNNIndonesia.com, (20/1/2020).

Ruby menjelaskan bahwa sebelum pelaku akhirnya berhasil membobol rekening Ilham, ada tiga tahap yang dilakukan. Pertama, pelaku melakukan pendekatan ke korban yang dinamakan "phising" atau mengelabui korban untuk mendapatkan data-data pribadi.

Yang kedua setelah mendapatkan username tersebut, pelaku mendatangi gerai Indosat dan berpura-pura telah kehilangan SIM. Terakhir, setelah mendapatkan SIM, pelaku mengunduh atau "download" aplikasi mobile banking yang digunakan korban.

Saat tahap pertama berhasil mendapatkan username, kini tahap selanjutnya yang diperlukan korban adalah "password" login, di mana dapat dilakukan reset password, yang nantinya kode verifikasi dikirimkan lewat SMS.

Setelah berhasil mendapatkan username dan password, kini pelaku hanya tinggal mendapatkan kode PIN untuk transaksi perbankan di mobile banking.

"Pelaku melakukan reset password dan reset PIN melalui nomor ponsel, sehingga akhirnya korban sudah dikelabui seutuhnya. Digunakanlah waktu secepat mungkin dua sampai tiga jam, saat korban kesulitan telpon karena sedang di luar negeri. Saat itu pula, dilakukan lah transfer-transfer ilegal," tambahnya.

Dalam melakukan kejahatan ini, Ruby menambahkan kalau pelaku tidak harus memiliki alat software canggih. Kunci dari kejahatan ini adalah ketidaksadaran korban terhadap pencurian data pribadi pada tahap pertama "phising".



Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular