Kata Indosat Soal Rekening Bank Bisa Dibobol Via SIM Card

Arif Budiansyah, CNBC Indonesia
20 January 2020 17:37
Wartawan senior, Ilham Bintang, menjadi sorotan publik saat ini. Sebab, modus pencuriannya tergolong unik karena rekening banknya dibobol lewat nomor ponsel.
Foto: Indosat Ooredoo (detik.com/Ari Saputra)
Jakarta, CNBC Indonesia - Musibah pencurian yang dialami wartawan senior, Ilham Bintang, menjadi sorotan publik saat ini. Sebab, modus pencuriannya tergolong unik karena rekening banknya dibobol lewat nomor ponsel.

Ini berawal ketika ia sedang pergi ke luar negeri, lalu ada oknum yang mengaku sebagai dirinya dan mendatangi provider, dalam hal ini Indosat, untuk mengganti sim card.

Lewat postingan Facebooknya, Ilham menyayangkan karena Indosat tidak memiliki proses verifikasi dan validasi untuk mengganti sim card dengan ketat dan terbilang lemah.

"Dalam percakapan telepon, dia (Indosat) menyebutkan ada yang datang ke gerainya mengaku Ilham Bintang. Namun, tidak dijelaskan seperti apa mekanisme verifikasi dan validasi penggantian SIM card di Indosat. Padahal, nomer kartu saya termasuk generasi awal, dipakai sejak tahun 1994," ungkap Ilham.


Alhasil, oknum pencuri tersebut berhasil menguras saldo rekening bank miliknya lewat nomor ponsel, karena nomor ponsel sendiri memiliki peran penting sebagai alat konfirmasi saat masuk ke platform Mobile Banking atau Mobile Payment.

Seperti yang telah diketahui, dalam transaksi lewat internet banking dan mobile banking. Perbankan biasanya mengirimkan password khusus ke nomor ponsel yang dimiliki nasabah atau yang disebut OTP (One Time Password).

Saat dikonfirmasi, Turina Farouk, SVP-Head Corporate Communications Indosat Ooredoo, menjelaskan bahwa dirinya telah bertemu dan akan siap bekerja sama dengan Ilham untuk menuntaskan masalah yang menimpanya.

"Kami menyesalkan adanya kejadian dalam proses penggantian kartu atas nama Bapak Ilham Bintang. Kami telah bertemu dengan beliau dan menjelaskan tentang apa yang terjadi. Kami akan bekerja sama, termasuk jika ada proses yang diperlukan untuk menyelesaikan masalah ini dan menjaga kenyamanan pelanggan kami," kata Turina kepada wartawan CNBC, (20/1/2020).

Pengamat IT, Heru Sutadi, pun berkomentar mengenai hal tersebut. Ia menuturkan kalau pihak operator seharusnya menerapkan beberapa mekanisme yang lebih ketat untuk melindungi privasi penggunanya.

"Operator harus menjalankan prosedur penggantian SIM Card secara lebih teliti dan double confirmation. Tidak hanya ktp tapi harus tahu nomor yang bisa dihubungi, 3 nomor terakhir yang dihubungi misalnya," ujar Heru kepada CNBC Indonesia, (20/1/2020).

"Dengan adanya kasus seperti ini harusnya BRTI dan Kementerian Kominfo melakukan rapat darurat dengan seluruh penyelenggara telekomunikasi agar ada solusi dan perlindungan yang memadai terhadap data pengguna," tambahnya.


(roy/roy) Next Article Ekspansi Google Berikutnya: Layanan Rekening Giro Bank

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular