
Mas Nadiem, OJK Ingin Anak SD & SMP Buka Tabungan Elektronik
Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
10 December 2019 13:40

Jakarta, CNBC Indonesia - Ketua Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso mengatakan, meskipun inklusi keuangan sudah mencapai target 75%, namun literasi keuangan baru mencapai 35%.
Oleh karena itu, Wimboh meminta kepada pemerintah, agar anak sekolah yang duduk di bangku SD sampai SMP bisa dibukakan tabungan elektronik.
"Kami terus melakukan literasi keuangan kepada anak-anak SD, SMP untuk menabung. Kami minta dan haruskan anak SD, SMP dibukakan buku tabungan secara elekteronik," ujar Wimboh saat membuka Rakornas Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) di Hotel Mulia, Senayan, Jakarta Selatan, Selasa (10/12/2019).
Di hadapan Presiden Joko Widodo dan para pejabat negara dan pemerintah daerah lainnya, Wimboh juga mengatakan bahwa inklusi keuangan yang ditargetkan bisa mencapai 75% di tahun 2019 sudah tercapai.
"Kami survei 75% ini sudah tercapai. Literasi keuangan 35%. Ini juga untuk mendukung program yang sudah disepakati bersama, di antaranya penyaluran KUR, dukung ekosistem KUR, dan penyaluran Kredit UMKM sebanyak 20%," tuturnya.
Wimboh pun meminta kepada seluruh pemangku kepentingan, baik di pemerintah pusat dan daerah untuk bisa membantunya dalam meningkatkan literasi keuangan.
"Kami sekali lagi, memohon kerja sama semua pemangku kepentingan di daerah, agar sinergi dari sisi tabungan dan pembiayaan bisa terus meningkat. Kami akan berupaya untuk memperluas akses dan perepat akses dengan teknologi. Sehingga digitalisasi penting," ujar Wimboh.
(roy/roy) Next Article Bank Terkendala, OJK Dorong Fintech Ciptakan Inklusi Keuangan
Oleh karena itu, Wimboh meminta kepada pemerintah, agar anak sekolah yang duduk di bangku SD sampai SMP bisa dibukakan tabungan elektronik.
"Kami terus melakukan literasi keuangan kepada anak-anak SD, SMP untuk menabung. Kami minta dan haruskan anak SD, SMP dibukakan buku tabungan secara elekteronik," ujar Wimboh saat membuka Rakornas Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) di Hotel Mulia, Senayan, Jakarta Selatan, Selasa (10/12/2019).
"Kami survei 75% ini sudah tercapai. Literasi keuangan 35%. Ini juga untuk mendukung program yang sudah disepakati bersama, di antaranya penyaluran KUR, dukung ekosistem KUR, dan penyaluran Kredit UMKM sebanyak 20%," tuturnya.
Wimboh pun meminta kepada seluruh pemangku kepentingan, baik di pemerintah pusat dan daerah untuk bisa membantunya dalam meningkatkan literasi keuangan.
"Kami sekali lagi, memohon kerja sama semua pemangku kepentingan di daerah, agar sinergi dari sisi tabungan dan pembiayaan bisa terus meningkat. Kami akan berupaya untuk memperluas akses dan perepat akses dengan teknologi. Sehingga digitalisasi penting," ujar Wimboh.
(roy/roy) Next Article Bank Terkendala, OJK Dorong Fintech Ciptakan Inklusi Keuangan
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular