Bukan Oppo & Vivo, Raksasa China Ini yang Rajai Pasar HP RI

Roy Franedya, CNBC Indonesia
03 December 2019 12:30
Bukan Oppo & Vivo, Raksasa China Ini yang Rajai Pasar HP RI
Foto: Toko Elektronik HP (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Jakarta, CNBC Indonesia - Riset IDC menguak fakta baru pasar ponsel Indonesia. Pada kuartal III-2019, Samsung kini bukan lagi penguasanya, posisi tersebut direbut oleh Oppo dan Vivo.

Oppo menguasai 26,2% pasar ponsel Indonesia, Vivo 22,8% dan Samsung 19,4%. Selain itu, Realme, pendatang baru, berhasil melejitkan pangsa pasarnya menjadi 12,6% menggeser Xiaomi. Pada kuartal III-2019 ada 8,8 juta pengiriman ponsel ke Indonesia.


Di balik kesuksesan Oppo, Vivo dan Realme ternyata mereka memiliki induk perusahaan yang sama. Namanya, BBK Electronics. Perusahaan China ini sebenarnya memiliki satu merek ponsel lain, OnePlus, namun merek ini sudah hengkang dari Indonesia.

Jadi bila dijumlahkan seluruh pangsa pasar merek ponsel miliknya, BBK Electronics menguasai 62% pangsa pasar peredaran ponsel di Indonesia, kemudian disusul oleh Samsung dan Xiaomi.

Di pasar ponsel global, BBK Electronics ternyata juga menebar ancaman pada Samsung, Huawei dan Apple. Menurut Counterpoint Research, pada kuartal III-2019, pangsa pasar Samsung 20,6% dari pengiriman smartphone global. Huawei 17,6% dan Apple 11,8%.

Sementara BBK Electronic melalui Oppo menguasai 8,6% pasar, Vivo 7,8% dan Realme 2,7%. Bila dijumlahkan BBK Elekctronics menguasai 19,1%. Jadi BBK Electronics sudah mengalahkan Huawei dan Apple dan sedikit lagi menggusur Samsung.

"BBK Group (Oppo, Vivo, Realme dan OnePlus) hampir menjadi produsen smartphone terbesar di dunia, menyumbang lebih dari 20% pasar smartphone global dan tiga mereknya berada di peringkat 10 besar," ujar analis Counterpoint, Shobhit Srivastava, seperti dikutip dari Slash Gear, Selasa (4/12/2019).



BBK Electronics merupakan perusahaan elektronik asal China yang beroperasi pada 1990-an. Perusahaan ini didirikan Duan Yongping, miliuner China yang terkenal sangat tertutup.

BBK berdiri tahun 1995 dengan nama awal Bubugao. Perusahaan ini berdiri di atas lahan seluas 10 hektar dengan 17.000 lebih karyawan. Awalnya, BBK memproduksi berbagai CD, MP3, dan pemutar DVD. BBK juga pembuat peralatan rumah tangga global milik merek lain.

Pada 2004 pendiri BBK membuat gebrakan dan menandai masuknya perusahaan ini ke bisnis ponsel dengan mendirikan Oppo dan menunjuk Tony Chen sebagai CEO perusahaan. Pada 2009 Vivo lahir dengan CEO shen Wei.

Oppo kemudian memiliki anak usaha OnePlus yang didirkan pada 2013 dan 2018 Oppo mendirikan Realme, seperti dikutip dari Android Authority. 

Ketiga merek ponsel ini memiliki strategi yang hampir sama. Mereka menyasar masyarakat di kota kecil yang ingin kualitas produk dengan harga terjangkau. Kelompok konsumen ini juga dikenal tak memiliki loyalitas pada merek tertentu.

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular