Medan Pertarungan Grab & Gojek Pindah ke Malaysia

Roy Franedya, CNBC Indonesia
27 November 2019 14:37
Pertarungan dua raksasa ride hailing, Grab dan Gojek akan semakin seru karena kedua berekspansi ke Malaysia terutama untuk layanan ojek online.
Foto: Grab (REUTERS/Beawiharta)
Jakarta, CNBC Indonesia - Pertarungan dua raksasa ride hailing, Grab dan Gojek akan semakin seru karena kedua berekspansi ke Malaysia terutama untuk layanan ojek online (ojol).

Grab yang telah beroperasi di Malaysia sejak 2012, akan membuka layanan ride hailing roda dua alias ojek online. Sebelumnya Grab hanya bermain pada layanan ride hailing roda empat di Malaysia.


Grab mengatakan layanan transportasi ini akan beroperasi sementara di wilayah Lembah Kelang serta Kuala Lumpur yang akan mencakup pengiriman makanan. Mulai Senin depan, Grab akan mengadakan perekrutan bagi mitra driver di Malaysia, seperti dilansir dari Reuters, Rabu (27/11/2019).

Rencana Grab tersebut diumumkan setelah Gojek menyatakan akan masuk ke Malaysia dengan ojek online. Rencana ekspansi ini akan dimulai pada Januari 2020 dan berlaku selama enam bulan.

Medan Pertarungan Grab & Gojek Pindah ke MalaysiaFoto: Infografis/Fakta-fakta Seputar Ekspansi Gojek di Malaysia/Arie Pratama

"Tahun depan (2020-red.) kita expand ke Malaysia dan Filipina. Belum tahu mobil atau motor, yang pasti tahun depan lah," ujar Andre, dikutip dari Detik.com, (27/11/2019).

Selama ini Malaysia memang tidak mengizinkan kehadiran ojek online. Sebelumnya, startup ojek online Malaysia bernama Dego Ride yang meluncur pada 2016. Namun pada 2017 pemerintah melarang Dego Ride beroperasi karena tak memenuhi aturan keamanan sebagai transportasi publik.


Saat ini Gojek dan Grab menjadi rival di sejumlah negara, yakni Indonesia, Vietnam, Singapura, dan Thailand. Di beberapa negara, mereka bertarung cukup keras bahkan dengan membakar uang akibat sejumlah promosi diskon yang jor-joran.

Keduanya pun mengklaim telah menjadi pemain nomor satu di Indonesia, pasar ride hailing terbesar di Asia Tenggara dengan 260 juta penduduk. Baik layanan taksi online maupun ojek online, diterima di Jakarta dan sejumlah kota besar karena belum memiliki transportasi massal yang optimal.


Sementara itu, Malaysia memiliki penduduk sekitar 31 juta, merupakan pasar ride hailing yang jauh lebih kecil dibandingkan Indonesia. Apalagi transportasi massal di Kuala Lumpur jauh lebih baik dibandingkan negara Asia Tenggara.

Akankah pertarungan Grab dan Gojek di Malaysia, sama serunya seperti di Indonesia?




(dob/dob) Next Article Terungkap! Ini Alasan Ojek Online Jadi Langka Saat Lebaran

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular