7 Aplikasi Ojek Online RI yang Bangkrut, Ini Daftarnya

Intan Rakhmayanti Dewi, CNBC Indonesia
07 June 2023 13:20
Jakarta 28/10/19, Dadi pantauan CNBC Indonesia ada 1000 ribu dari ojol Bonceng yang akan konvoi hari ini. Di mulai dari patung panahan senayan beranjut ke lapangan banteng, kota tua dan akan berakhir di Gedung Juang, Jakarta Selatan. Bonceng ternyata lahir sejak bulan November 2018 lalu dan diyakini Bonceng ternyata sudah di backup oleh LinkAja untuk pembayarannya, Berbeda dengan Gojek dan Grab yang bernuansa hijau atribut Bonceng berwarna merah putih, Bonceng juga menggunakan tagline
Foto: Ojek Online Bonceng (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Selain nama-nama besar yang kita kenal sekarang, beberapa tahun yang lalu pasar ojek online di Indonesia ramai dengan pemain lokal.

Namun, banyak dari mereka yang akhirnya gulung tikar. Tak hanya pemain lokal tapi juga ada perusahaan dari luar negeri seperti Uber yang akhirnya harus angkat kaki dari Indonesia

Berikut para pemain dalam transportasi online yang kemudian satu per satu tak terdengar lagi namanya:

1. Call Jack

Calljack merupakan aplikasi ride hailing lokal asal Yogyakarta. Layanan mereka sama dengan Gojek/Grab, dengan dua opsi layanan Calljack dan O'Jack. Sayangnya nama mereka hilang bak ditelan bumi.

2. Ojekkoe

Ojekkoe sempat memiliki 500 orang mitra pengemudi, sebelum akhirnya tidak aktif. Padahal Ojekkoe menjadi ride hailing yang dirilis sebagai bagian dari tugas akhir pendirinya, Katon Muchtar, di mana layanan mereka hanya memungut biaya minim Rp 2.500 per hari untuk mengantar penumpang.

3. Topjek

Saat rilis, TopJek menawarkan tarif murah tanpa promo, dengan fitur unggulan chat room, yang kala itu belum ada di aplikasi milik Gojek dan Grab. Mereka juga membatasi pengemudi hingga 10.000 driver dengan seleksi ketat. Meski terlihat menjanjikan, nyatanya Topjek tidak bisa bertahan.

4. Uber

Uber angkat kaki dari Asia Tenggara, termasuk Indonesia pada 2018. Sejak itu mereka menjual seluruh bisnis kepada Grab, sehingga mitra pengemudi Uber banyak yang berpindah ke platform Grab atau bahkan Gojek.

5. LadyJek

LadyJek menjadi salah satu ride hailing yang sempat menggemparkan menjadi ojek online dengan pengemudi wanita untuk kaum wanita. Dengan hampir 3.300 pengemudi, LadyJek terlihat sukses saat itu. Namun akibat keterbatasan modal, mereka juga harus gulung tikar.

6. Blujek

Saingan terbesar Gojek dan Grab ini juga gulung tikar. Berbeda dengan kedua ride hailing tersebut, Blujek mengenakan warna biru dan memiliki armada cukup besar saat itu.

7. OjekArgo

OjekArgo sudah tidak aktif sejak 2017. Berbeda dengan aplikasi lain, dahulu pelanggan yang membutuhkan layanan ride hailing ini hanya perlu instal aplikasi dan tidak perlu mendaftarkan diri atau membuat akun di aplikasinya.


(fab/fab)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article 7 Aplikasi Ojek Online yang Bangkrut di RI, Ternyata Banyak!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular