Mahathir Beri Lampu Hijau, Gojek Mengaspal di Malaysia 2020

Roy Franedya, CNBC Indonesia
05 November 2019 10:27
Mahathir Beri Lampu Hijau, Gojek Mengaspal di Malaysia 2020
Foto: Gojek bertemu dengan Mahathir Mohamad (twitter @syed sadiqq)
Jakarta, CNBC Indonesia - Malaysia akan mengizinkan layanan ojek online milik Gojek dan yang lainnya untuk beroperasi terbatas mulai Januari 2020. Hal ini sampaikan Menteri Transportasi Malaysia Anthony Loke Siew Fook, seperti dilansir dari Reuters, Selasa (5/11/2019).

Anthony Loke mengatakan Gojek akan diberikan izin untuk beroperasi selama enam bulan lebih untuk menjalankan konsep bisnis mereka dan mengukur permintaan masyarakat terhadap layanan ini.


Kabinet Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad telah memerintahkan Menteri Transportasi dan Menteri Pemuda dan Olahraga Syed Saddiq Abdul Rahman untuk mengkaji aturan untuk memuluskan kehadiran ojek online di Malaysia.

Syed Saddiq mengungkapkan kehadiran Gojek dan ojek online untuk mendorong ekonomi digital di Malaysia. Ia menyebut negara-negara seperti Thailand, Vietnam dan Indonesia telah membangun jaringan platform roda dua untuk memacu ekonomi digital di negara tersebut.

"Jika kita melihat Thailand, mereka memiliki sistem pengiriman e-commerce terbaik (di kawasan ASEAN) sebelum kedatangan Grab dan Gojek ... Sebelum keduanya (Grab dan Gojek) datang, mereka menangani sekitar 10.000 paket sehari tetapi jumlahnya meningkat empat kali lipat sesudahnya," ujar Syed Saddiq, seperti dikutip dari Bernama, Kamis (17/10/2019).

"Ini berarti pengusaha kecil dapat menikmati manfaatnya karena ekonomi e-commerce tumbuh dengan cepat. Jika kita pergi ke Bangkok, Indonesia atau Vietnam, orang-orang dapat memesan makanan di warung untuk dikirim ke rumah mereka. Kami menginginkan ekosistem ini karena dapat membantu pengusaha yang lebih kecil."

Syed Saddiq menambahkan layanan ojek online harus dilihat dalam ruang lingkup yang lebih luas seperti pengiriman makanan hingga paket dan mendorong ekonomi digital secara keseluruhan.

"Dalam hal pengiriman makanan, di Malaysia sekarang ini lebih ke arah restoran yang mapan karena kurangnya ekosistem yang baik, dengan ini maka warung yang berada di depan rumah kita bisa berpartisipasi dalam ekonomi informal melalui ekonomi digital," jelasnya.

Simak video Gojek di Malaysia di bawah ini:

[Gambas:Video CNBC]

Sebelumnya, rencana kehadiran ojek online di Malaysia mendapat tentangan dari para pengusaha taksi online dan masyarakat. Alasannya, mulai dari masalah nasionalisme hingga keselamatan berkendaraan.

Penolakan ini hampir membuat hubungan Indonesia-Malaysia terganggu. Pasalnya, pernyataan bos taksi Malaysia Big Blue Bird Shamsubarin Ismail mengundang kontroversi karena sebut Indonesia negara miskin. Masalah ini mereda setelah ia meminta maaf secara terbuka.

Selain itu, ojek online sempat ditolak kehadirannya oleh pemerintah Malaysia. Pada 2016 pemuda Malaysia meluncurkan ojek online bernama Dego ride. Layanan ojol ini menawarkan layanan dengan harga 2,5 ringgit atau setara Rp 8.433 untuk 3 Km pertama.Layanan ini beroperasi di daerah Lembah Klang. 

Namun, pada Januari 2017, Wakil Menteri Transportasi Abdul Aziz Kaprawi, mengatakan Kementrian Transportasi tidak pernah mengeluarkan lisensi untuk operator layanan sepeda motor karena melanggar peraturan lalu lintas negara.


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular