
Startup Binaan SoftBank Rugi Rp 17,5 T & PHK 4.000 Karyawan
Roy Franedya, CNBC Indonesia
19 November 2019 14:22

Jakarta, CNBC Indonesia - Startup co-working space milik SoftBank, WeWork dikabarkan sedang mempertimbangkan untuk melakukan PHK pada 4.000 karyawan sebagai cara untuk menstabilkan perusahaan setelah mencatatkan kerugian besar dan sempat diambang kebangkrutan.
PHK karyawan tersebut diumumkan awal pekan ini dan dilakukan secara global. WeWork akan PHK 2.000 - 2.500 karyawan di bisnis inti co-working space. Sebanyak 1.000 karyawan pada bisnis non-inti dan 1.000 karyawan pemeliharan gedung akan dialihkan ke kontraktor. Pada Juli lalu, WeWork memiliki 12.500 karyawan.
Salah satu sumber mengatakan ada potensi WeWork akan memecat hingga 5.000-6000 karyawan, seperti dikutip CNBC Indonesia dari New York Times, Selasa (19/11/2019).
"Kami akan melakukan perampingan pekerjaan yang dibutuhkan," ujar Executive Chairman WeWork Marcelo Claure dan mengatakan PHK akan dimulai minggu ini di AS tetapi tidak menyebutkan jumlah karyawan yang akan di-PHK.
"Tindakan ini akan membuat kami semakin kuat dan lebih baik untuk menggapai peluang yang lebih banyak dalam beberapa bulan dan tahun-tahun mendatang," tulisnya dalam email kepada seluruh karyawan WeWork.
Sebelumnya, WeWork melaporkan kepada para investornya bahwa pada kuartal III-2019 perusahaan mencatatkan kerugian (unadjusted) mencapai US$1,25 miliar atau setara Rp 17,5 triliun (asumsi US$1 = Rp 14.000). Kerugian tersebut meningkat 150% dibandingkan periode yang sama 2018 yang rugi US$497 juta.
Meski begitu pendapatan mengalami peningkatan hingga dua kali lipat dari US$482 juta menjadi US$934 juta. Tingkat keterisian WeWork pada periode tersebut mencapai 79%, seperti dikutip dari CNBC International.
WeWork banyak disorot karena masalah tata kelola (good governance) yang membuat perusahaan gagal IPO pada September lalu. Padahal dana IPO tersebut akan digunakan untuk membayar utang dan ekspansi bisnis.
Bahkan kegagalan IPO tersebut membuat dalam masalah besar. Dalam laporan yang ditulis analis Bernstein Chris Lane dan Samuel Chen, pada akhir Juni 2019 WeWork memiliki uang tunai US$2,5 miliar. Jika perusahaan melanjut membakar uang seperti saat ini, US$700 juta (Rp 9,8 triliun) per kuartal, perusahaan akan kehabisan uang pada kuartal II-2020, seperti dikutip dari Business Insider.
Beruntung SoftBank menyelamatkan perusahaan dengan menyuntikkan dana segar US$ US$6,5 miliar kepada WeWork. Bentuknya paket bailout US$5 miliar dan percepatan pencairan dana US$1,5 miliar ke WeWork.
SoftBank berencana melakukan tender offer saham SoftBank sebesar US$3 miliar untuk membeli saham milik pemegang saham eksisting dengan harga US$19,9 per saham. Pasca penyelamatan ini WeWork memiliki 80% saham WeWork.
Simak video tentang WeWork di bawah ini:
(roy/sef) Next Article Dulu Startup Rp607 Triliun, Mantan Raja Unicorn Mau Bangkrut
PHK karyawan tersebut diumumkan awal pekan ini dan dilakukan secara global. WeWork akan PHK 2.000 - 2.500 karyawan di bisnis inti co-working space. Sebanyak 1.000 karyawan pada bisnis non-inti dan 1.000 karyawan pemeliharan gedung akan dialihkan ke kontraktor. Pada Juli lalu, WeWork memiliki 12.500 karyawan.
Salah satu sumber mengatakan ada potensi WeWork akan memecat hingga 5.000-6000 karyawan, seperti dikutip CNBC Indonesia dari New York Times, Selasa (19/11/2019).
![]() |
"Tindakan ini akan membuat kami semakin kuat dan lebih baik untuk menggapai peluang yang lebih banyak dalam beberapa bulan dan tahun-tahun mendatang," tulisnya dalam email kepada seluruh karyawan WeWork.
Sebelumnya, WeWork melaporkan kepada para investornya bahwa pada kuartal III-2019 perusahaan mencatatkan kerugian (unadjusted) mencapai US$1,25 miliar atau setara Rp 17,5 triliun (asumsi US$1 = Rp 14.000). Kerugian tersebut meningkat 150% dibandingkan periode yang sama 2018 yang rugi US$497 juta.
Meski begitu pendapatan mengalami peningkatan hingga dua kali lipat dari US$482 juta menjadi US$934 juta. Tingkat keterisian WeWork pada periode tersebut mencapai 79%, seperti dikutip dari CNBC International.
WeWork banyak disorot karena masalah tata kelola (good governance) yang membuat perusahaan gagal IPO pada September lalu. Padahal dana IPO tersebut akan digunakan untuk membayar utang dan ekspansi bisnis.
Bahkan kegagalan IPO tersebut membuat dalam masalah besar. Dalam laporan yang ditulis analis Bernstein Chris Lane dan Samuel Chen, pada akhir Juni 2019 WeWork memiliki uang tunai US$2,5 miliar. Jika perusahaan melanjut membakar uang seperti saat ini, US$700 juta (Rp 9,8 triliun) per kuartal, perusahaan akan kehabisan uang pada kuartal II-2020, seperti dikutip dari Business Insider.
Beruntung SoftBank menyelamatkan perusahaan dengan menyuntikkan dana segar US$ US$6,5 miliar kepada WeWork. Bentuknya paket bailout US$5 miliar dan percepatan pencairan dana US$1,5 miliar ke WeWork.
SoftBank berencana melakukan tender offer saham SoftBank sebesar US$3 miliar untuk membeli saham milik pemegang saham eksisting dengan harga US$19,9 per saham. Pasca penyelamatan ini WeWork memiliki 80% saham WeWork.
Simak video tentang WeWork di bawah ini:
(roy/sef) Next Article Dulu Startup Rp607 Triliun, Mantan Raja Unicorn Mau Bangkrut
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular