Startup Ini Selamat dari Bangkrut, Pendiri Dapat Rp 28,3 T

Roy Franedya, CNBC Indonesia
24 October 2019 12:14
SoftBank menjadi penyelamat startup WeWork, startup coworking space, setelah tercapai kesepakatan soal suntikan dana miliar dolar.
Foto: Freepik
Jakarta, CNBC Indonesia - SoftBank menjadi penyelamat startup WeWork, startup coworking space, setelah tercapai kesepakatan soal suntikan dana miliar dolar. Kesepakatan ini juga memberikan pendiri WeWork Alex Neuman bayaran US$1,7 miliar (Rp 28,3 triliun).

Dalam aksi bailout tersebut, Softbank akan menyuntikkan dana US$5 miliar ke We Company ( induk WeWork) dan mempercepat suntikan modal US$1,5 miliar ke perusahaan. Selain itu, SoftBank akan melakukan tender offer saham WeWork sebesar US$3 miliar.


Sejumlah pihak menyatakan jika aksi korporasi ini rampung maka kepemilikan saham SoftBank Group akan meningkat dari 30% menjadi 80%.

Seorang sumber mengatakan dalam paket penyelamatan ini pendiri WeWork akan mundur dari perusahaan dan mendapatkan dana US$1,7 miliar. Sebagian besar sahamnya akan dibeli SoftBank sebesar US$975 juta dan SoftBank akan memberikan pinjaman US$500 juta untuk melunasi utang pribadinya serta dana sebagai biaya konsultasi US$185 juta.

Hak voting pendiri akan dipegang oleh manajemen perusahaan. Pendirinya hanya akan memiliki sendikit saham WeWork. Marcelo Claure, chief operating officer SoftBank, akan menjadi Executive Chairman WeWork.

Meski harus menyuntikkan dana miliar dolar, Chairman SoftBank Masayoshi Son menganggap ini bukan masalah. "Sudah biasa perusahaan distruptor teknologi terkemuka dunia menghadapi tantangan pertumbuhan seperti yang dihadapi WeWork," ujar Mayasoshi Son, seperti dikutip dari CNNInternational, Kamis (24/10/2019).

Dalam beberapa bulan terakhir keuangan WeWork sedang masalah dan bahkan terancam bangkrut. Penyebab, rencana perusahaan untuk IPO dibatalkan setelah investor menyoroti tata kelola perusahaan dan kerugian besarnya.

Padahal manajemen berharap mendapatkan dana segar US$3 miliar dari IPO dan US$6 miliar dari pinjaman bank. Dana ini dipakai untuk membayar utang dan melanjutkan strategi ekspansif perusahaan.

Batalnya rencana ini membuat perusahaan tidak mendapatkan dana segar dan tidak memilik dana segar untuk menjalankan operasional yang menerapkan strategi bakar uang. Valuasi perusahaan juga anjlok dari US$47 miliar menjadi US$8 miliar.


(roy/gus) Next Article Terancam Ambruk, Startup Rp 658 T Ini Mau PHK Ribuan Karyawan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular