Dulu Valuasi Rp 720 T, Startup Ini Susah Bayar Sewa Kantor

Redaksi, CNBC Indonesia
07 September 2023 14:10
coworking
Foto: coworkimg

Jakarta, CNBC Indonesia - Perusahaan co-working, WeWork, sedang berjuang untuk selamat. Meski sempat menyentuh valuasi US$ 47 miliar (Rp 720 triliun) sebelum masuk bursa, mantan startup unicorn terbesar dunia ini sekarang kesulitan membayar sewa kantor.

CEO WeWork David Tolley yakin WeWork tidak akan bangkrut. Tolley dipercaya menjadi CEO sementara pada Mei 2023. Strategi utamanya adalah melakukan negosiasi ruang kantor WeWork di seluruh dunia.

"Hari ini, kami memulai proses menghubungi pemilik gedung di seluruh dunia untuk negosiasi ulang sewa. Sebagai bagian dari negosiasi ini, kami akan hengkang dari lokasi yang kinerjanya buruk dan menambah investasi di aset yang paling potensial sambil terus memperbaiki produk kami," katanya dalam surat kepada publik yang dikutip CNBC International, Kamis (7/9/2023).

WeWork saat ini sedang berjuang menghadapi ancaman ditendang dari bursa saham, bahkan bangkrut. Dalam keterbukaan informasi publik di bursa saham, WeWork bulan lalu tidak menutup kemungkinan harus bangkrut karena kas yang makin tipis dan rugi yang terus membengkak.

Saham WeWork sempat anjlok ke harga 10 sen, tetapi kini diperdagangkan di US$ 3,53 ditopang aksi reverse stock split. WeWork mengumumkan rencana reverse stock split saham 1-40 supaya tidak terkena delisting pada pertengahan Agustus.

Menurut aturan NYSE, perusahaan yang gagal mengangkat harga saham di atas US$ 1 per lembar selama 30 hari berturut-turut bisa terkena delisting.

Saham WeWork tidak mampu menembus harga US$ 1 per lembar sejak akhir Maret. Kapitalisasi pasar WeWork kini hanya US$ 200 juta (sekitar Rp 3 triliun), jauh di bawah valuasi puncaknya di US$ 47 miliar (Rp 720 triliun).

WeWork kini telah empat tahun beroperasi sebagai perusahaan terbuka, setelah melalui proses IPO yang mencuri perhatian dunia. 

Perusahaan yang didirikan oleh Adam Neumann ini sempat menjadi startup unicorn dengan valuasi paling tinggi di dunia. Bahkan, Softbank, perusahaan milik Masayoshi Son yang aktif berinvestasi di perusahaan teknologi terbesar dunia, adalah salah satu penyandang modal terbesar WeWork dan memberikannya valuasi US$ 40 miliar.


(dem/dem)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dulu Startup Rp607 Triliun, Mantan Raja Unicorn Mau Bangkrut

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular