OVO Dikabarkan Ditinggal Investor, Gimana Unicorn RI Lainnya?

Roy Franedya, CNBC Indonesia
14 November 2019 15:20
OVO Dikabarkan Ditinggal Investor, Gimana Unicorn RI Lainnya?
Foto: topik/topik unicorn konten/Aristya Rahadian Krisabella
Jakarta, CNBC Indonesia - Unicorn kelima Indonesia, OVO didera isu tak sedap. Investor utamanya Lippo Group berencana hengkang dari startup dompet digital ini.

Sumber CNBC Indonesia membisikkan Lippo Group berniat hengkang karena tak kuat memasok dana untuk mendukung aksi bakar uang dengan layanan gratis, diskon dan cashback. Dalam dua tahun terakhir OVO disebut agresif bakar uang investor.


"Lippo Group berencana cabut dari OVO. Tiap bulan OVO menghabiskan US$50 juta (Rp 700 miliar)," ujar sumber tersebut seperti dikutip Kamis (14/11/2019).

Manajemen Lippo yang diwakili John Riady dan President OVO Karaniya Dharmasaputra telah membantah rumor tersebut. Mereka menyebut kabar tersebut tidak benar.

Iya, membakar uang dan mempertahankan dan mencari investor merupakan salah satu cara startup unicorn tanah air untuk bertahan hidup. Pasalnya, startup menggunakan dana investor untuk promosi karena perusahaan dalam kondisi merugi.

Pada tahun ini, startup unicorn ride-hailing Indonesia, Gojek sedang melakukan penggalangan dana Seri F. Bloomberg News melaporkan Gojek mengincar dana hingga US$2 miliar untuk mengembangkan GoPay dan GoFood.

Pada Februari 2019, kelompok investor yang dipimpin Tencent menyuntikkan dana hingga US$1 miliar ke Gojek. Selanjut beberapa investor kembali mengelontorkan dana ke Gojek seperti Astra International, Visa Inc, Siam Commercial Bank Plc, Mitsubishi Motors Corp, Mitsubishi Corp dan Mitsubishi UFJ Lease & Finance Co.

Startup e-commerce Tokopedia tidak menggelar putaran pendanaan untuk mengumpulkan dana dari investor, namun investor utamanya SoftBank sudah menyatakan kesiapannya menyuntikkan dana untuk mendukung ekspansi Tokopedia.

Komitmen ini diutarakan CEO SoftBank Masayoshi Son ketika berkunjung ke Indonesia pada Juli Lalu. Masayoshi Son mengungkapkan, aliran investasi untuk Tokopedia akan digunakan untuk membantu pengembangan bisnis Tokopedia ke depan. 

"Tokopedia sangat penting. Kamu akan meningkatkan investasi kami ke Tokopedia untuk membantu agar tumbuh," kata Masayoshi Son di kompleks ke presiden, Jakarta, Senin (29/7/2019).

"Tokopedia telah berkontribusi terhadap 1% PDB Indonesia, sebagai platform belanja online, artinya ini cukup baik untuk ekonomi dan akan menciptakan lapangan pekerjaan," jelasnya.

Unicorn e-commerce lainnya Bukalapak baru saja mendapatkan suntikan dana sekelompok investor yang dipimpin Shinhan Financial Group Co Ltd. Tidak disebutkan berapa suntikan dananya tetapi dana segar ini membuat valuasi perusahaan naik jadi US$ 2,5 miliar (Rp 35 triliun).

Namun sebelum suntikan dana ini, Bukalapak melakukan efisiensi dengan pengurangan karyawan (PHK). Manajemen Bukalapak beralasan PHK ini untuk membuat Bukalapak menjadi unicorn pertama yang berhasil mencetak laba di Indonesia.

Simak video tentang Tsunami PHK di startup unicorn di bawah ini:

[Gambas:Video CNBC]





(roy/dru) Next Article Selamat! Ovo Jadi Unicorn Kelima Indonesia

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular