
Julukan Baru RI: Negara Penghasil Startup Unicorn Dunia
Arif Budiansyah, CNBC Indonesia
30 January 2020 12:44

Jakarta, CNBC Indonesia - Indonesia kini punya julukan baru, yakni sebagai negara penghasil startup unicorn dunia. Hal ini diungkapkan oleh Managing Patner East Ventures Wilson Cuaca di Jakarta, Kamis (30/1/2020).
Wilson Cuaca mengeluarkan pernyataan ini karena Indonesia sudah memiliki lima startup unicorn. Yakni, Gojek, Tokopedia, Bukalapak, OVO dan Traveloka. Jumlah unicorn Indonesia pun berpotensi bertambah karena jumlah pengguna internet yang besar mencapai 30 juta pengguna dan Indonesia menjadi target investasi startup nomor dua terbesar di Asia Tenggara.
"Dalam hal ini saya optimistis Indonesia akan menggeser Singapura. Kita punya 5 unicorn, jadi seharusnya negara-negara lain harus belajar sama Indonesia," ujarnya.
Wilson mengungkapkan ekonomi digital sekarang ini sudah menjadi industri primadona dan East Ventures optimistis Indonesia bisa menjadi negara maju di era digital.
"Infrastruktur di Indonesia bagus seperti telco sudah bagus tapi kurang penetrasinya," jelasnya.
Wilson menambahkan Indonesia memiliki masalah di hulu hingga hilir, harus ini menjadi kesempatan yang besar bagi ekonomi digital.
Untuk itu pemerintah Indonesia harus menjadi fasilitator bukan pemain. "Kenapa hari ini Indonesia banyak sekali unicorn? Karena pemerintah sudah benar dalam memberlakukan regulasi yang baik," terangnya.
(roy/roy) Next Article Selamat! Ovo Jadi Unicorn Kelima Indonesia
Wilson Cuaca mengeluarkan pernyataan ini karena Indonesia sudah memiliki lima startup unicorn. Yakni, Gojek, Tokopedia, Bukalapak, OVO dan Traveloka. Jumlah unicorn Indonesia pun berpotensi bertambah karena jumlah pengguna internet yang besar mencapai 30 juta pengguna dan Indonesia menjadi target investasi startup nomor dua terbesar di Asia Tenggara.
"Dalam hal ini saya optimistis Indonesia akan menggeser Singapura. Kita punya 5 unicorn, jadi seharusnya negara-negara lain harus belajar sama Indonesia," ujarnya.
"Infrastruktur di Indonesia bagus seperti telco sudah bagus tapi kurang penetrasinya," jelasnya.
Wilson menambahkan Indonesia memiliki masalah di hulu hingga hilir, harus ini menjadi kesempatan yang besar bagi ekonomi digital.
Untuk itu pemerintah Indonesia harus menjadi fasilitator bukan pemain. "Kenapa hari ini Indonesia banyak sekali unicorn? Karena pemerintah sudah benar dalam memberlakukan regulasi yang baik," terangnya.
(roy/roy) Next Article Selamat! Ovo Jadi Unicorn Kelima Indonesia
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular