Disuntik SoftBank Rp 149 T, Startup Ini Terancam Bangkrut

Redaksi, CNBC Indonesia
24 October 2019 14:55
Disuntik SoftBank Rp 149 T, Startup Ini Terancam Bangkrut
Foto: WeWork (Ist)
Jakarta, CNBC Indonesia - WeWork, startup coworking space, memberikan pelajaran tentang valuasi startup dan strategi bakar uang yang bisa membahayakan perusahaan.

Bayangkan saja, meski sudah disuntik SoftBank hingga US$10,65 miliar atau setara Rp 149 triliun (asumsi US$1 = Rp 14.000), nyatanya perusahaan ini malah sempat akan bangkrut. Bahkan valuasinya dikabarkan turun dari US$47 miliar menjadi US$7,5 miliar hingga US$8 miliar.


Sebelumnya, WeWork merupakan salah satu startup yang paling cepat pertumbuhan valuasinya. Penyebabnya, suntikan modal dari SoftBank yang agresif.

Namun tiba-tiba saja WeWork mengalami masalah. Sebab rencananya untuk melantai di bursa saham atau IPO harus dibatalkan. Investor khawatir dengan tata kelola perusahaan dan gaya hidup mewah pendirinya Alex Neumann serta aktivitas bakar uang.

Rencana awalnya WeWork ingin mengaet dana segar melalui IPO sebesar US$6 miliar. Setelahnya mereka akan mencairkan pinjaman dari perbankan US$3 miliar. Dana ini digunakan untuk bayar utang obligasi yang akan jatuh tempo dan mendukung aksi ekspansi perusahaan. Pembatalan ini membuat SoftBank tidak memiliki tambahan dana tunai.

Dalam laporan yang ditulis analis Bernstein Chris Lane dan Samuel Chen, pada akhir Juni 2019 WeWork memiliki uang tunai US$2,5 miliar. Jika perusahaan melanjut membakar uang seperti sekarang ini, sebesar US$700 juta (Rp 9,8 triliun) per kuartal, perusahaan akan kehabisan uang pada pertengahan kuartal II-2020.

Tanpa masukkan uang tunai, bisnis ini tidak akan bertahan lebih lama. "Perkiraan kami, saat ini perusahaan membakar uang US$2,8 miliar (Rp 39,2 triliun)," tulis Berstein, seperti dikutip CNBC Indonesia dari Business Insider, Kamis (24//10/2019).

Dalam perhitungan Berstein, WeWork membutuhkan US$6 miliar pendanaan tambahan agar arus kas perusahaan kembali normal. Namun bila terjadi resesi dalam tiga tahun mendatang, kebutuhan dananya naik menjadi sekitar US$8 miliar.


Berlanjut ke halaman 2 >>>


WeWork memang aktif membakar uang dari investornya. Mereka menerapkan strategi menggaet pelanggan yang digunakan adalah dengan memberikan diskon besar.

Namun diskon tersebut malah jadi boomerang bagi perusahaan. Pada 2018 perusahaan mencatatkan kerugian hingga US$2,8 miliar. Pada kuartal I-2019 kerugian perusahaan sudah mencapai US$900 juta.


Syukurlah nasib WeWork sekarang selamat karena aksi bailout dari SoftBank. Investor asal Jepang ini sepakat menyuntikkan dana US$5 miliar ke We Company ( induk WeWork) dan mempercepat suntikan modal US$1,5 miliar ke perusahaan. Selain itu, SoftBank akan melakukan tender offer saham WeWork sebesar US$3 miliar.

Perwakilan SoftBank Marcelo Claure akan menduduki posisi executive chairman WeWork. "SoftBank telah memutuskan untuk menggandakan dana ke WeWork untuk memberikan suntikan modal signifikan dan dukung operasional," ujar Chairman SoftBank Masayoshi Son, seperti dikutip dari AFP.

Dengan suntikan dana bailout tersebut kepemilikan SoftBank di WeWork akan meningkat dari 29% menjadi 80%. Namun SoftBank tidak akan menjadi pengendali WeWork.

"WeWork tidak akan menjadi anak usaha SoftBank. WeWork akan menjadi rekanan SoftBank," ujar Masayoshi Son.



Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular