Anterin Vs Gojek Vs Grab: Mampukah Bersaing Tanpa Bakar Uang?

Roy Franedya, CNBC Indonesia
26 September 2019 07:41
Anterin Vs Gojek Vs Grab: Mampukah Bersaing Tanpa Bakar Uang?
Foto: Penentuan tarif Ojek Online (CNBC Indonesia/Tias Budianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Anterin menjadi salah satu penantang baru Grab dan Gojek di bisnis ojek online. Lalu mampukah Anterin bersaing dengan Grab dan Gojek tanpa bakar uang?

CEO Anterin Imron Hamzah mengatakan Anterin tidak menerapkan konsep bakar uang baik dalam skema bisnis maupun dalam pengembangan aplikasi dan layanannya.


"Di tahun awal investasi memang biasanya untuk inovasi, ataupun marketing. Jadi itu investment, bukan burning money kalau itu kasarnya kan buang uang. Kami berusaha monetisasi di berbagai layanan," kata Imron saat berbincang dengan CNBC Indonesia TV, seperti dikutip Kamis (26/09/2019).

Anterin menggunakan konsep marketplace dengan sistem berlangganan, sehingga bukan bagi hasil seperti yang diterapkan Gojek dan Grab. Konsep ini memberikan keleluasaan bagi pengemudi untuk menentukan harga sendiri.

"Kami tidak melakukan promosi, tapi harga kami berani bersaing. Mitra pengemudi dia yg menciptakan harga, dia yang mempromosikan, kami inovasi bagaimana support mitra kami dengan bisnis model ini," jelasnya.

Strategi bakar uang biasanya lumrah digunakan di startup baru, untuk menarik konsumen karena membuat harga murah. Imron optimistis Anterin tetap bisa bersaing tanpa perang diskon dan bakar uang.

"Kalau kami lebih suka problem solving. Kami tidak akan survive kalau hanya mengejar valuasi karena belum tentu sustain (berkelanjutan). Kami akan terbuka skema lain selain langganan," tutur Imron.



Lanjut ke halaman 2 >>>


Namun bagi Ekonom Institute for Development of Economics and Finance ( INDEF), Bhima Yudhistira untuk berkembang dalam bisnis transportasi online dibutuhkan dana yang besar.

Maklum, persaingan dalam bisnis ini cukup ketat. Dalam bisnis ini ada falsafah 'the winner takes all' artinya pemenang akan menguasai pasar. Jadi semua berlomba menjadi pemimpin pasar dengan cepat dengan strategi bakar uang.


"Jika pemain baru mau bersaing, harus siapkan dana untuk lakukan promo secara masif. Artinya faktor suntikan modal menjadi syarat utama," ujar Bhima.

Tanpa modal yang besar, sulit bagi ojol baru untuk bersaing lebih jauh. Sebaliknya, ancaman gulung tikar begitu tampak di depan mata.

"Jadi peluang pemain ojol baru, tanpa modal yang kuat mustahil bisa bertahan. Ya kita lihat nanti apa bisa survive 1 tahun ke depan," pungkasnya.



Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular