Kisah SoftBank yang 'Kudeta' Bos Decacorn Coworking Space

Redaksi, CNBC Indonesia
25 September 2019 11:29
Kisah SoftBank yang 'Kudeta' Bos Decacorn Coworking Space
Foto: Wework (REUTERS/Brendan McDermid/File Photo)
Jakarta, CNBC Indonesia - Pendiri dan CEO WeWork, startup decacorn co-working space, Adam Neumann, akhirnya mengumumkan rencana penunduran dirinya setelah muncul kontroversi dalam tata kelola perusahaan dan valuasi anjlok menjelang rencana melantai di bursa saham (IPO).

Dalam pengumuman resmi perusahaan, Vice Chairman Sebastian Gunninghan, mantan petinggi Amazon akan menjadi pelaksana tugas CEO dan Alex Neumann akan menjabat sebagai chairman non executive.


"Meskipun bisnis kami tidak pernah lebih kuat, dalam beberapa minggu terakhir, pengawasan yang diarahkan kepada saya telah menjadi gangguan yang signifikan, dan saya telah memutuskan untuk kepentingan terbaik perusahaan untuk mundur sebagai chief executive," kata Neumann dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip dari CNBC International, Rabu (25/9/2019).

Masa depan Neumann di WeWork, yang menawarkan coworking space di seluruh dunia, dipertanyakan karena perusahaan telah mempersiapkan penundaan IPO karena investor skeptis tentang tata kelola perusahaan dan valuasi.

WeWork mengatakan dalam sebuah pernyataan pekan lalu bahwa mereka masih berencana go public tahun ini. Namun, beberapa sumber mengatakan kepada CNBC rencana IPO tersebut tidak akan teralisasi tahun ini.

Saham yang memiliki hak suara milik Neumann akan dikurangi wewenangnya dari 10:1 atau satu saham untuk 10 suara jadi 3:1. Artinya Neumann tidak lagi mengontrol suara mayoritas di perusahaan. Neumann adalah pemegang saham individu terbesar perusahaan dengan sekitar 115 juta saham, dan struktur kepemilikan memberinya sejumlah besar kendali.

Chairman SoftBank Masayoshi Son, yang telah menginvestasikan miliaran dolar di WeWork, memimpin 'kudeta' untuk menurunkan Neumann.

Berlanjut ke halaman 2 >>>


Bagi SoftBank, Alex Neumann merupakan salah satu anak kesayangannya. SoftBank selalu mendukung langkah ekspansi perusahaan dengan suntikan dana segar.

Namun masa indah itu sudah selesai. Masayoshi Son, pendiri Softbank frustasi dengan Alex Neumann yang sering menolak saran dan memaksa melakukan IPO, ujar sumber CNBC International.


Sumber CNBC International menambahkan perubahan sikap ini menjadi peluang terbaik bagi SoftBank untuk menunda IPO. Rencana IPO akan membuat bisnis Softbank menghadapi goncangan dalam jangka pendek.

Awal tahun ini, SoftBank telah menyuntikkan dana US$2 miliar dan membuat valuasi WeWork menjadi US$47 miliar dan kini ketika mau IPO valuasi anjlok jadi US$20 miliar.

"WeWork harus menunda IPO tanpa batas waktu hingga dapat merestrukturisasi bisnisnya" kata Bill George, mantan anggota dewan di Goldman Sachs. "Adam Neumann harus menyerahkan kontrol untuk mengembalikan WeWork ke struktur tata kelola yang lebih normal, dan kemungkinan ini akan berarti perubahan CEO. Dia harus mendengarkan Masayoshi Son, yang merupakan salah satu penyandang dana utama."


Berlanjut ke halaman 3 >>>



Valuasi yang anjlok menjadi US$20 miliar dan penundaan rencana IPO membuat masalah bagi WeWork. Berdasarkan laporan The Information, pada Selasa (24/9/2019), eksekutif WeWork mengadakan pertemuan dengan para bankir untuk menekan biaya.

Salah satu opsi yang muncul adalah pemutusan hubungan kerja (PHK) 5.000 karyawan hingga sepertiga karyawan. Opsi lainnya menutup bisnis tambahan seperti sekolah dasar (SD) dan sekolah pemrograman komputer.

Dalam prospektus IPO WeWork, Alex Neumann menyebut bisnis tambahan ini "pentign bagi operasi kami.

Asal tahu saja, decacorn merupakan julukan bagi startup yang memiliki valuasi di atas US$10 miliar. Meski bervaluasi besar startup ini masih menderita kerugian karena bisnis belum sepenuhnya dimonetisasi.



Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular