Senjata Rahasia Anterin Lawan Grab & Gojek Tanpa Bakar Uang

Roy Franedya, CNBC Indonesia
19 September 2019 06:57
Senjata Rahasia Anterin Lawan Grab & Gojek Tanpa Bakar Uang
Foto: Ojek Online Anterin.id (Herdi Alif Al Hikam/detikcom)
Jakarta, CNBC Indonesia - Meski pasar ojek oline dan transportasi online tanah air semakin ketat, ada saja pemain baru yang datang untuk menantang dominasi Grab dan Gojek. Salah satunya Anterin yang siap bersaing gunakan strategi bakar uang.

Untuk menghadapi Grab dan Gojek, Anterin menawarkan konsep yang berbeda dengan Grab dan Gojek. Anterin menggunakan konsep marketplace di mana penumpang dan pengemudi bebas menentukan harga sendiri tetapi tetap mengikuti aturan yang ada.


Jadi dalam aplikasi nantinya mitra driver diberikan kebebasan untuk memasang tarif sendiri di aplikasi sementara calon penumpang diberikan kebebasan untuk memilih driver berdasarkan preferensi masing-masing seperti harga yang terbaik, driver terdekat dengan calon penumpang, jenis kendaraan bahkan mau menggunakan jasa driver laki-laki atau perempuan.

Di Grab dan Gojek tarif sudah ditentukan sendiri oleh aplikator, mitra driver tidak bisa tentukan tarif sendiri. Selain itu driver dipilih berdasarkan algoritma yang ditetapkan perusahaan.

"Jadi dengan [konsep] marketplace itu kami beroperasinya sebagai perusahaan digital platform. Jadi hanya gateway (jembatan) saja," ujar CEO dan Pendiri Anterin Imron Hamzah, seperti dikutip Kamis (19/9/2019).

Perbedaaan lainnya, Anterin menggunakan biaya berlangganan pada mitra drivernya dan tak ada insentif. Saat ini biayanya Rp 150.000 per bulan. Nantinya 100% pendapatan dari order milik driver.

Adapun Grab dan Gojek menggunakan sistem komisi di mana driver akan diberikan komisi jika mengantarkan penumpang ketempat tujuan. Ada insentif yang diberikan bagi driver jika memenuhi target tertentu tapi insentif diambil dari komisi juga.

"Kenapa [gunakan] konsep seperti, supaya kita bisa meningkatkan pendapatan dari driver dan driver-driver ini bisa dapat langganan. Supaya problem sosial driver-driver ini bisa terselesaikan," tambah Imron.

"Sekarang insentif turun banyak demo, kan. Kami dengan konsep inovasi ini sebenarnya tidak memberikan insentif tapi kami memberikan kebebasan dari tarikan komisi. Kalau bicara insentif itu diambil dari komisi juga kan sebenarnya."

Lanjut ke halaman berikutnya >>> Dijemput Driver Grab dan Gojek


Perbedaan yang lain dari sistem keanggotaannya. Anterin menggunakan sistem keanggotaan berkolaborasi sehingga driver Grab dan Gojek bisa menjadi mitra. Grab dan Gojek menggunakan skema keanggotaan tetap di mana driver Grab dilarang menjadi driver Gojek.

"Jangan kaget kalau order Anterin tapi yang keluar pakai jaket Gojek atau Grab. Tidak masalah karena konsepnya market place," ujar Imron.


Bagi Imron Hamzah, pilihan melayani order sepenuhnya akan ada di tangan mitra pengemudi. Karena itu, pengemudi yang terdaftar di aplikator lain bisa mempertimbangkan selisih harga di jam-jam sibuk dan jarak antar.

"Banyak mitra pengemudi tidak satu aplikasi, dua-duanya atau bahkan tiga. Nah salah satu alternatif di kami, salah satu kekuatan kami di jarak jauh, kalau Gojek dan Grab itu pengemudi jam sibuk cari jarak dekat supaya dapat insentif. Anterin jarak jauh tetap dianter karena 100% komisi buat dia," imbuhnya.

Dia mengaku, saat ini Anterin sudah hadir di 33 kota dengan 200.000 lebih mitra driver. Dia masih terus mengajak kolaborasi mitra-mitra di daerah. 90% mitra pengemudi aktif di transportasi ojek online dengan 400.000 lebih pengguna.

"Tapi ke depan kami kolaborasi dengan perusahaan taksi, apalagi ada ganjil genap, semoga bertambah lagi, tapi mitra kami sudah banyak juga mobil," tuturnya.


Lanjut ke halaman berikutnya >>> Sosok di balik Anterin


Anterin merupakan aplikasi transportasi online yang dimiliki oleh PT Anterin Digital Nusantara. Perusahaan ini didirikan Imron Hamzah pada 2016 silam. Kini Imron Hamzah menjabat sebagai chief executive officer (CEO) perusahaan.

Dalam industri startup nama Imron Hamzah memang tidak seterkenal Nadiem Makarim, pendiri Gojek dan Anthony Tan pendiri Grab, namun dalam pasar modal nama Imron Hamzah cukup dikenal.

Sebelum mendirikan Anterin, Imron Hamzah pernah menjabat sebagai Kepala divisi penilaian perusahaan II PT Bursa Efek Indonesia (BEI). Alumnus Universitas Airlangga jurusan akuntansi ini menduduki jabatan ini selama 10 tahun dari 2008 hingga 2018. Salah satu tugasnya mengurusi perusahaan yang akan melantai di BEI.

Anterin sendiri diluncurkan pada 2018 lalu setelah hadir dalam versi beta sejak 2016. Saat ini Anterin sudah berada di lebih dari 20 kota dan 200.000 lebih mitra driver. Di Play Store aplikasi Anterin sudah diuduh 100.000 kali.

Anterin menyediakan empat jasa. Yakni, Anterin Motor, Anterin Mobil, Anterin Express dan Anterin Truk.




(roy/sef) Next Article Sosok di Balik Anterin, Pesaing Grab Cs yang Tolak Bakar Uang

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular