
Ketika Tsunami PHK Massal Menghantui Startup
Roy Franedya, CNBC Indonesia
18 September 2019 12:02

Jakarta, CNBC Indonesia - Dalam beberapa tahun terakhir startup berkembang pesat di dunia. Startup begitu ekspansi mengembangkan bisnis dengan terus merekrut karyawan meski merugi.
Namun kini kondisi berubah. Gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) mulai dilakukan. Alasannya, penerapan teknologi baru yang membuat tenaga manusia tak dibutuhkan lagi dan perusahaan merubah fokus dengan mengejar efisiensi demi mencetak laba.
Di Indonesia langkah ini sudah dilakukan Bukalapak. Startup e-commerce yang menyandang status unicorn ini melakukan PHK pada 100 karyawan dari berbagai divisi guna mengejar efisiensi dan mencetak profit secepat-cepatnya. Bahkan Bukalapak dikabarkan menutup dua kantor di Surabaya dan Medan.
Berikut beberapa startup yang melakukan PHK massal karyawannya:
Nio
Nio adalah startup kendaraan elektronik asal China. CNet melaporkan perusahaan ini berencana untuk memecat 1.200 karyawan. PHK massal ini akan selesai pada bulan September. Alasan PHK untuk memotong biaya.
PHK dilakukan pada karyawan di departemen human resources (HR) dan tim legal. Setelah PHK massal jumlah karyawan Nio tinggal 7.500 orang.
Uber
Uber merupakan pioner bisnis ride hailing (berbagi tumpangan) ini telah melakukan pengurangan karyawan sebanyak 435 orang. 170 karyawan yang di PHK berasal dari tim produk dan 265 karyawan dari tim engineering.
Ini adalah PHK kedua yang dilakukan oleh Uber di tahun ini. Pada awal tahun Uber melakukan PHK pada 400 karyawan marketing, seperti dikutip dari TechCrunch. Pada kuartal II-2019, Uber mencatatkan rugi bersih lebih dari US$5 miliar.
Lanjut ke halaman berikutnya >>>
Andela merupakan startup akselator SDM asal Afrika Selatan yang sudah berekspansi ke Amerika Serikat. Andela berencana melakukan PHK kepada 400 karyawan divisi engineer junior.
Uniknya PHK ini dilakukan ketika perusahaan melaporkan akan mencatatkan pendapatan lebih dari US$ 50 juta pada 2019. Sebelum dilakukan PHK, Andela memiliki 1.675 engineer.
Zomato
Zomato mengumumkan akan melakukan PHK terhadap 540 karyawan dari divisi pendukung konsumen. Zomato adalah startup agregator restoran dan pengiriman makanan (delivery food) asal India.
Zomato mengatakan, PHK dilakukan karena pekerjaan tersebut akan diautomasikan dan mereka yang di PHK akan mendapat pesangon dua hingga empat kali gaji. Perusahaan berjanji membantu karyawan di PHK untuk dapatkan karyawan baru dan asuransinya akan aktif hingga Januari 2020, seperti dikutip dari Economic Times.
Lanjut ke halaman berikutnya >>>
Oyo dikabarkan melakukan PHK pada 150 hingga 200 karyawan dari tim pemasaran. Oyo adalah startup sektor perhotelan yang didukung oleh Grab Holdings dan SoftBank, mengutip e27.co.
Tahun ini Oyo berencana merekrut 3.000 karyawan dan mereka berencana meningkatkan ekspansi. Oyo sendiri sudah masuk ke Indonesia.
WeWork
WeWork merupakan startup co-working space yang disokong oleh SoftBank. Mengutip laporan TechCrunch, pada Maret 2019 Wework melakukan PHK pada 300 karyawannya atau setara 3% dari total 10.000 karyawan. Karyawan yang di PHK berasal dari tim engineering, produk dan desain user expreriance.
Manajemen mengatakan PHK tersebut dilakukan pada karyawan yang kinerjanya tak penuhi ekspektasi dan memperbaiki kinerja keuangan perusahaan. Manajemen berjanji akan melakukan perekrutan 6.000 karyawan baru.
(roy) Next Article Selain Bukalapak, Startup Unicorn Zomato PHK Massal Karyawan
Namun kini kondisi berubah. Gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) mulai dilakukan. Alasannya, penerapan teknologi baru yang membuat tenaga manusia tak dibutuhkan lagi dan perusahaan merubah fokus dengan mengejar efisiensi demi mencetak laba.
Di Indonesia langkah ini sudah dilakukan Bukalapak. Startup e-commerce yang menyandang status unicorn ini melakukan PHK pada 100 karyawan dari berbagai divisi guna mengejar efisiensi dan mencetak profit secepat-cepatnya. Bahkan Bukalapak dikabarkan menutup dua kantor di Surabaya dan Medan.
Nio
Nio adalah startup kendaraan elektronik asal China. CNet melaporkan perusahaan ini berencana untuk memecat 1.200 karyawan. PHK massal ini akan selesai pada bulan September. Alasan PHK untuk memotong biaya.
PHK dilakukan pada karyawan di departemen human resources (HR) dan tim legal. Setelah PHK massal jumlah karyawan Nio tinggal 7.500 orang.
Uber
Uber merupakan pioner bisnis ride hailing (berbagi tumpangan) ini telah melakukan pengurangan karyawan sebanyak 435 orang. 170 karyawan yang di PHK berasal dari tim produk dan 265 karyawan dari tim engineering.
Ini adalah PHK kedua yang dilakukan oleh Uber di tahun ini. Pada awal tahun Uber melakukan PHK pada 400 karyawan marketing, seperti dikutip dari TechCrunch. Pada kuartal II-2019, Uber mencatatkan rugi bersih lebih dari US$5 miliar.
Lanjut ke halaman berikutnya >>>
Uniknya PHK ini dilakukan ketika perusahaan melaporkan akan mencatatkan pendapatan lebih dari US$ 50 juta pada 2019. Sebelum dilakukan PHK, Andela memiliki 1.675 engineer.
Zomato
Zomato mengumumkan akan melakukan PHK terhadap 540 karyawan dari divisi pendukung konsumen. Zomato adalah startup agregator restoran dan pengiriman makanan (delivery food) asal India.
Zomato mengatakan, PHK dilakukan karena pekerjaan tersebut akan diautomasikan dan mereka yang di PHK akan mendapat pesangon dua hingga empat kali gaji. Perusahaan berjanji membantu karyawan di PHK untuk dapatkan karyawan baru dan asuransinya akan aktif hingga Januari 2020, seperti dikutip dari Economic Times.
Lanjut ke halaman berikutnya >>>
Oyo dikabarkan melakukan PHK pada 150 hingga 200 karyawan dari tim pemasaran. Oyo adalah startup sektor perhotelan yang didukung oleh Grab Holdings dan SoftBank, mengutip e27.co.
Tahun ini Oyo berencana merekrut 3.000 karyawan dan mereka berencana meningkatkan ekspansi. Oyo sendiri sudah masuk ke Indonesia.
WeWork
WeWork merupakan startup co-working space yang disokong oleh SoftBank. Mengutip laporan TechCrunch, pada Maret 2019 Wework melakukan PHK pada 300 karyawannya atau setara 3% dari total 10.000 karyawan. Karyawan yang di PHK berasal dari tim engineering, produk dan desain user expreriance.
Manajemen mengatakan PHK tersebut dilakukan pada karyawan yang kinerjanya tak penuhi ekspektasi dan memperbaiki kinerja keuangan perusahaan. Manajemen berjanji akan melakukan perekrutan 6.000 karyawan baru.
(roy) Next Article Selain Bukalapak, Startup Unicorn Zomato PHK Massal Karyawan
Most Popular