Internasional

Jack Ma Pensiun Dini, Ini Momen Pentingnya Bersama Alibaba

Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
10 September 2019 15:21
Jack Ma Pensiun Dini, Ini Momen Pentingnya Bersama Alibaba
Foto: infografis/Ilmu dari jack ma untuk para wirausahawan/Aristya Rahadian krisabella

Jakarta, CNBC Indonesia - Raksasa e-commerce China Alibaba berulang tahun yang ke-20 di tahun 2019 ini. Namun, kabar menyedihkan datang dari pendiri utamanya, Jack Ma.

Mengutip CNBC International, Jack Ma resmi mengundurkan diri sebagai chairman perusahaan pada hari ini, Selasa (10/9/19).

Alibaba didirikan pada tahun 1999 sebagai perusahaan e-commerce tradisional. Kini Alibaba berubah menjadi konglomerat bisnis yang memiliki berbagai bisnis mulai dari logistik hingga pengiriman makanan dan komputasi awan (cloud computing).


Alibaba bahkan telah memiliki valuasi lebih dari US$ 460 miliar. Berikut adalah beberapa momen penting dalam sejarah Alibaba:

April 1999: Perjalanan Dimulai

Alibaba didirikan oleh sekelompok pendiri yang terdiri dari 18 orang. Kelompok ini dipimpin oleh Jack Ma dan bekerja di apartemen Ma di kota Hangzhou, China, yang menjadi markas Alibaba sekarang.

Situs web pertamanya adalah Alibaba.com yang berisi pasar grosir dalam berbahasa Inggris. Pada tahun yang sama, Alibaba meluncurkan pasar grosir domestik.


Januari 2000: Terima Investasi SoftBank

Alibaba mendapat investasi senilai US$ 20 juta dari sekelompok investor yang dipimpin oleh SoftBank. Investasi ini yang membantu Alibaba tumbuh.

"Kami tidak berbicara tentang pendapatan, kami bahkan tidak berbicara tentang model bisnis," kata Ma tentang CEO SoftBank Masayoshi Son, menurut laporan Wall Street Journal pada saat itu.

"Kami baru saja berbicara tentang visi bersama. Kami berdua membuat keputusan dengan cepat,".

Mei 2003: Taobao Lahir

Taobao adalah platform belanja online di China yang dijalankan oleh Alibaba. Di platform ini penjual pihak ketiga dapat mempromosikan produk mereka.

Pada 2015, volume barang dagang bruto Taobao mencapai 1,59 triliun yuan (US$ 223,9 miliar). Jumlahnya tumbuh menjadi 3,11 triliun yuan pada tahun fiskal 2019.

Pendapatan dari Taobao adalah bagian penting dari bisnis perdagangan inti Alibaba.

Desember 2004: Alipay Diluncurkan

Alipay adalah salah satu dari dua platform pembayaran besar China, selain WeChat Pay yang dimiliki oleh Tencent.

Alipay adalah sistem yang didasarkan pada kode QR, semacam kode batang yang dapat dipindai/scan untuk melakukan pembayaran. Selain itu, Alipay juga bisa digunakan sebagai alat pembayaran di toko online.

Namun begitu Alipay cukup kontroversial. Ini membuat perusahaan dan Jack Ma berselisih dengan pemegang saham utama Yahoo dan SoftBank.

BERSAMBUNG KE HAL 2

Agustus 2005: Yahoo Menjadi Pemegang Saham Terbesar Alibaba

Yahoo mengucurkan US$ 1 miliar ke Alibaba untuk memiliki 40% saham di perusahaan, menjadikannya pemegang saham terbesar perusahaan e-commerce itu. Sebagai bagian dari kesepakatan, Alibaba mengambil kendali bisnis Yahoo di China.

"Bersama-sama, kami akan menciptakan salah satu perusahaan Internet terbesar di China, dan aset gabungan kami akan menjadikan kami satu-satunya perusahaan yang memiliki posisi terdepan di semua sektor utama yang mendorong ledakan pertumbuhan Internet di China seperti dalam hal pencarian, perdagangan, dan komunikasi," kata Terry Semel, CEO Yahoo saat itu dalam siaran pers.

November 2007: IPO di Bursa Hong Kong

Sebelum Alibaba debut di Amerika Serikat (AS) pada tahun 2014, perusahaan melakukan penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) di Hong Kong pada tahun 2007.

IPO itu mengumpulkan pendapatan kotor US$ 13,1 miliar dolar Hong Kong. Pada hari awal perdagangan, saham Alibaba melonjak dari harga penawaran US$ 13,50 dolar Hong Kong menjadi setinggi US$ 39,50 dolar Hong Kong.

2008: Tmall Lahir

Alibaba meluncurkan produk yang disebut Taobao Mall yang beberapa tahun kemudian diubah menjadi menjadi Tmall. Bersama Taobao, Tmall sekarang menjadi salah satu properti e-commerce yang menghasilkan pendapatan terpenting Alibaba.

Tmall menjadi platform merek asing bisa mendirikan toko online dan menjual produk kepada konsumen China. Beberapa merek mewah yang ada di Tmall termasuk dari lini fashion, elektronik, dan Starbucks.

September 2009: Bisnis Cloud Diluncurkan

Alibaba meluncurkan bisnis cloud computing atau komputasi awan pada tahun 2009 dan sekarang menjadi salah satu yang terbesar di China.

Komputasi awan adalah sumber pendapatan terbesar kedua bagi perusahaan, dan bisnisnya yang tumbuh paling cepat.

CEO Alibaba Daniel Zhang mengatakan kepada CNBC tahun lalu bahwa cloud akan menjadi bisnis utama perusahaan di masa depan.

"Cloud computing adalah strategi jangka panjang kami. Kami sangat percaya bahwa setiap bisnis di masa depan akan didukung oleh cloud," katanya.

BERSAMBUNG KE HAL 3




November 2009: Event Singles Day

Hari Singles Day, yang juga dikenal sebagai festival Double 11 adalah acara belanja terbesar tahunan China. Itu dipelopori oleh CEO Alibaba saat ini Daniel Zhang. Pada tanggal tertentu itu, Alibaba menawarkan diskon besar. Event itu telah berubah menjadi festival bernilai miliaran dolar.

Alibaba mencatat nilai penjualan bruto melalui platformnya mencapai US$ 7,8 juta dalam Singles Day edisi 2009. Angka itu mencapai US$ 30,8 miliar pada 2018, menurut nilai tukar saat itu.

"Saya tidak pernah menyangka bahwa kita benar-benar bisa mengubah hari ini menjadi hari komersial ... untuk seluruh masyarakat," kata Zhang kepada CNBC dalam sebuah wawancara tahun lalu.

Mei 2011: Kontroversi Alipay

Alibaba menjual kendali Alipay kepada kelompok yang dikendalikan oleh Jack Ma. Pada saat itu, perusahaan mengatakan alasannya karena aturan baru yang dikeluarkan oleh bank sentral negara itu, People's Bank of China. Peraturan untuk pembayaran online pihak ketiga mengharuskan mereka untuk mendapatkan lisensi tertentu.

Namun Yahoo, pemegang saham terbesar Alibaba pada saat itu, mengatakan penjualan Alipay terjadi tanpa sepengetahuannya. Hal itu ditentang oleh Alibaba.

Kejadian ini meningkatkan kekhawatiran tentang struktur pemerintahan Alibaba.

Yahoo, SoftBank dan Alibaba akhirnya mencapai kesepakatan pada tahun yang sama: Alibaba akan dibayar minimal US$ 2 miliar tetapi tidak lebih dari US$ 6 miliar jika Alipay go public; Alipay juga diharuskan membayar biaya lisensi dan terus melayani Taobao.

Juni 2012: Delisting dari Bursa Hong Kong

Hanya lima tahun setelah melantai di bursa Hong Kong, Alibaba menjadikan perusahaan sebagai perusahaan pribadi melalui de-listing.

Perusahaan membayar US$ 2,45 miliar untuk membeli 27% saham Alibaba.com yang dipegang publik. Ini setara dengan US$ 13,50 dolar Hong Kong per saham, harga penawaran yang sama untuk IPO pada tahun 2007.

"Membuat Alibaba.com menjadi privat akan memungkinkan perusahaan kami untuk membuat keputusan jangka panjang yang sesuai dengan kepentingan pelanggan kami dan juga bebas dari tekanan yang datang dari aturan perusahaan publik," kata Ma dalam komentar pada saat itu.

September 2012: Alibaba Membeli Kembali Saham dari Yahoo

Alibaba membeli kembali setengah dari 40% sahamnya yang dipegang Yahoo seharga US$ 7,6 miliar. Yahoo menerima sekitar US$ 6,3 miliar dalam bentuk tunai dan US$ 800 juta dalam saham preferensi di Alibaba.

Ini adalah pengembalian besar bagi Yahoo setelah investasi awal sebesar US$ 1 miliar pada tahun 2005.

BERSAMBUNG KE HAL 4

September 2014: IPO New York

Alibaba go public di bursa New York Stock Exchange. Itu merupakan IPO terbesar dalam sejarah.

Raksasa e-commerce mengumpulkan sekitar US$ 25 miliar di IPO New York. Sekarang Alibaba menjadi salah satu perusahaan teknologi terbesar di Asia berdasarkan valuasinya.

Saham Alibaba telah naik lebih dari 150% dari harga IPO US$ 68 per saham.

Oktober 2014: Ant Financial Lahir

Setelah menangani kontroversi Alipay, Alibabab menciptakan Ant Financial yang tidak hanya mencakup sistem pembayaran tetapi juga layanan keuangan lainnya.

Penciptaan perusahaan afiliasi ini mengisyaratkan niat Alibaba untuk mendorong teknologi finansial atau fintech.

Ant Financial sekarang menjadi perusahaan fintech terbesar di China, dengan valuasi sekitar US$ 150 miliar.

Agustus 2015: Kesepakatan Suning Senilai US$ 4,6 miliar

Alibaba menginvestasikan 28,3 miliar yuan atau sekitar US$ 4,56 miliar, ke toko ritel elektronik China, Suning. Pada tahun sebelumnya Alibaba sudah menginvestasikan dana ke rantai department store, Intime.

Investasi ini bertujuan untuk menggabungkan bisnis online dengan toko offline agar dapat menyatukan pembayaran, e-commerce, pengiriman makanan, dan bisnis lainnya ke dalam satu ekosistem besar.

Ini adalah strategi yang terus dikembangkan oleh perusahaan saat ini.

April 2016: Masuk ke Dunia Internasional

Sejak didirikan 20 tahun yang lalu, Alibaba terus fokus pada pasar domestiknya dengan membantu merek asing dan lokal menjual kepada konsumen China.

Tetapi pada April 2016, perusahaan mengambil alih saham di Lazada. E-commerce yang berbasis di Singapura itu melayani beberapa pasar di Asia Tenggara.

Itu menandai langkah internasional utama pertama Alibaba di dunia e-commerce.

Februari 2018: Alibaba Membeli Saham Ant

Alibaba membeli 33% saham Ant Financial. Alibaba bisa melakukannya karena klausul dalam kontrak antara kedua perusahaan pada 2014 ketika Ant dibuat.

Ada laporan bahwa Ant Financial bersiap untuk IPO, meskipun perusahaan belum membuat pengumuman resmi.

September 2019: Jack Ma Mundur Sebagai CEO

Pada September 2018, Alibaba mengatakan Jack Ma akan mengundurkan diri sebagai ketua dewan satu tahun kemudian, yaitu pada 10 September 2019.

CEO saat ini, Zhang, mengambil tempat Ma sebagai ketua.

Ma bermaksud untuk tetap menjadi anggota dewan direksi Alibaba hingga pertemuan pemegang saham tahunan 2020.
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular