
Bos Taksi Malaysia Berulah Lagi, Salahkan RI Soal Ojol Gojek
Roy Franedya, CNBC Indonesia
02 September 2019 10:52

Shamsubahrin Ismail memang termasuk salah satu pengusaha lokal yang vokal dalam menyampaikan penolakannya terhadap kehadiran ojek online dan Gojek di Malaysia.
Dia menyerang keputusan Kabinet Mahathir yang memberikan lampu hijau kepada Gojek masuk Malaysia. Kabinet memerintahkan Menteri Perhubungan melakukan kajian hukum dan berbagi aturan untuk memuluskan ojek online beroperasi di Indonesia.
Pernyataannya pun cukup kontroversial dengan sebut Indonesia sebagai negara miskin. Shamsubahrin Ismail mengungkapkan, Gojek bisa berkembang di Indonesia karena jalan raya di Indonesia yang terlalu sempit untuk kendaraan.
"Kemiskinan di Indonesia terlalu tinggi, gaji tak tinggi. Malaysia tidak bisa seperti itu. Anak muda [Malaysia] bukan akan miskin, tak datang dari keluarga miskin. Kenapa kita mau menjatuhkan marwah mereka sehingga menjadi tukang Gojek," ujarnya.
"Di Indonesia, wanita dapat memeluk driver (sebagian besar pengendara adalah pria) begitu saja tetapi bagaimana dengan Malaysia? Apakah kita ingin melihat wanita kita memeluk driver di sana-sini?" ujarnya seperti dikutip dari Free Malaysia Today.
Atas pernyataan ini, Shamsubahrin sudah mengungkapkan permintaan maaf kepada masyarakat Indonesia.
"Saya minta maaf atas kesalahan saya melabeli Indonesia miskin, berdasarkan laporan yang saya terima," imbuh dia. Ismail pun berharap tidak ada aksi demonstrasi terkait perkataannya demi hubungan baik kedua negara.
(roy/dru)
Dia menyerang keputusan Kabinet Mahathir yang memberikan lampu hijau kepada Gojek masuk Malaysia. Kabinet memerintahkan Menteri Perhubungan melakukan kajian hukum dan berbagi aturan untuk memuluskan ojek online beroperasi di Indonesia.
Pernyataannya pun cukup kontroversial dengan sebut Indonesia sebagai negara miskin. Shamsubahrin Ismail mengungkapkan, Gojek bisa berkembang di Indonesia karena jalan raya di Indonesia yang terlalu sempit untuk kendaraan.
"Di Indonesia, wanita dapat memeluk driver (sebagian besar pengendara adalah pria) begitu saja tetapi bagaimana dengan Malaysia? Apakah kita ingin melihat wanita kita memeluk driver di sana-sini?" ujarnya seperti dikutip dari Free Malaysia Today.
Atas pernyataan ini, Shamsubahrin sudah mengungkapkan permintaan maaf kepada masyarakat Indonesia.
"Saya minta maaf atas kesalahan saya melabeli Indonesia miskin, berdasarkan laporan yang saya terima," imbuh dia. Ismail pun berharap tidak ada aksi demonstrasi terkait perkataannya demi hubungan baik kedua negara.
(roy/dru)
Pages
Most Popular