Elon Musk: AI Bikin Banyak Pekerjaan Jadi Tak Berarti

Efrem Siregar, CNBC Indonesia
01 September 2019 11:44
pendapat Musk yang dikenal sebagai pendorong kemajuan teknologi, justru terkesan skeptis melihat implikasi AI terhadap pasar pekerjaan.
Foto: Elon Musk, co-founder dan chief executive officer dari Tesla Inc. (Robyn Beck/Pool via REUTERS)
Jakarta, CNBC Indonesia - CEO Tesla Elon Musk memberikan pandangan atas perkembangan artificial intelligence (AI) alias kecerdasan buatan. Namun, pendapat Musk yang dikenal sebagai pendorong kemajuan teknologi, justru terkesan skeptis melihat implikasi AI terhadap pasar pekerjaan.

"AI akan membuat pekerjaan menjadi tidak berarti," kata Musk saat berbicara di World Artificial Intelligence Conference, Shanghai, China, dikutip dari CNBC International, Kamis (29/8/2019). Konferensi itu turut dihadiri Jack Ma, pendiri Alibaba.


Musk memperkuat argumennya dengan mengatakan bahwa AI dapat mengeja kata secara bersamaan dalam melaksanakan pekerjaannya. Bahkan, ia yakin bahwa AI ke depannya dapat menulis untuk softwarenya sendiri. Musk pun menyarankan orang-orang muda untuk melanjutkan studi di bidang teknik.


Pendapat Musk ini muncul saat dunia tengah hangat mendebatkan dampak teknologi pada tenaga kerja. The World Economic Forum memprediksi bahwa 75 juta pekerjaan akan tergantikan pada tahun 2022.

Namun, hal itu tidak berujung dengan kesuraman. Musk mengatakan bahwa bisnis yang berfokus pada interaksi manusia akan terus berkembang, bahkan untuk landscape pekerjaan yang berkembang cepat.

"Orang-orang pada dasarnya menikmati berinteraksi dengan orang lain," ucap Musk.

"Jika Anda bekerja dengan melibatkan orang atau ahli teknik, itu mungkin pendekatan yang baik," katanya




(dob) Next Article Polemik Lockdown, Elon Musk Ancam Pindahkan Pabrik Tesla

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular