Pisau Bermata Dua Kemurahan Hati Donald Trump ke Huawei

Redaksi, CNBC Indonesia
20 August 2019 12:33
AS memberikan linsensi bisnis selama 90 hari tetapi memasukkan 46 perusahaan Huawei ke daftar hitam (blacklist).
Foto: Pasangan menonton konten di smartphone dekat toko Huawei di Beijing. (AP Photo/Ng Han Guan)
Jakarta, CNBC IndonesiaPemerintah Amerika Serikat (AS) memberikan perpanjangan penangguhan sanksi selama 90 hari kepada Huawei Technologies. Namun Presiden Trump tidak bermurah hati. Pasalnya, AS juga menambahkan 46 perusahaan milik Huawei dalam daftar hitam (blacklist).

Penangguhan ini berarti Huawei masih bisa membeli komponen dan teknologi AS hingga 19 November 2019. Tetapi ketika sanski berlaku efektif Huawei dan 46 anak perusahaan butuh lisensi khusus untuk berdagang dengan perusahaan AS.


Kebijakan ini membuat Huawei meradang dan menyebut keputusan tersebut tidak adil dan bermotif politis dan tidak akan membantu AS menjadi pemimpin di bidang teknologi.

"Tindakan ini melanggar prinsip dasar persaingan pasar bebas. Mereka bukan kepentingan siapa pun, termasuk perusahaan AS," kata Huawei dalam pernyataan resmi, seperti dikutip dari CNBC International, Selasa (20/8/2019).

Pada Mei lalu, AS memasukkan Huawei dalam daftar hitam. AS memberikan sanksi Huawei tidak bisa berbisnis dengan perusahaan AS. Namun sanksi ini ditangguhkan selama 90 hari dan jatuh tempo 19 Agustus 2019. Namun kini sanksi tersebut ditangguhkan kembali.

Penundaan selama 90 hari ini diartikan Huawei masih bisa menggunakan OS Android dan mendapat update perangkat terbaru. 

Meski diperlakukan tidak adil, Huawei mengatakan keputusan tersebut "tidak akan berdampak besar" pada bisnis. Petinggi Huawei Liang Hua mengatakan "baik produksi maupun pengiriman tidak terganggu."

Sebelumnya, Trump sempat menyatakan Huawei bisa dimasukkan dalam kesepakatan damai dagang AS dengan China. Tetapi akhir pekan lalu, Trump membuat pernyataan baru dengan menyebut tidak bersedia untuk berbisnis dengan Huawei dengan alasan keamanan nasional.

Simak video tentang Huawei di bawah ini:
[Gambas:Video CNBC]


(roy/roy) Next Article Harapan Bos Huawei: 'Rujuk' dengan Google Android

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular