
Grab, Keluarga Tajir, dan Keraguan Tan Hooi Ling
Rahajeng Kusumo Hastuti, CNBC Indonesia
25 June 2019 12:41

Jakarta, CNBC Indonesia- Layanan berbagi tumpangan (ride hailing) terbesar di Asia Tenggara, Grab Holding awalnya dibangun oleh Anthony Tan dan mitranya Tan Hooi Ling.
Semua berawal dari harapannya untuk meningkatkan keamanan penumpang taksi di Asia Tenggara. Inilah yang membuatnya berpasangan dengan Anthony membentuk MyTeksi, dan memenangkan sebuah kompetisi bisnis. Dari kompetisi inilah kemudian MyTeksi berkembang menjadi Grab, dan menjadi pemain besar di Asia Tenggara.
Keputusan Co Founder Grab Tan Hooi Ling untuk bermitra dengan Anthony Tan, sempat menimbulkan tanda tanya dari keluarga dan teman-temannya.
Pasalnya, Anthony berasal dari keluarga kaya, dan cucu dari perusahaan besar di Malaysia, Tan Chong Motor, pabrik dan distributor Nissan untuk Asia Tenggara. Awalnya dia pun memiliki keraguan terhadap Anthony, terutama dengan latar belakangnya.
"Mereka bertanya pada saya, kenapa memulai (Grab) dengan Anthony yang berasal dari keluarga kaya, dan tidak perlu lagi bekerja," kata Ling dikutip dari Tech In Asia, Senin (24/06/2019).
Kenyataannya Anthony adalah orang yang paling bekerja keras yang pernah dia temui. Bersama-sama mereka membangun Grab yang menjadi platform yang melayani jutaan orang di Asia Tenggara.
Dengan gelar MBA yang disponsori McKinsey, Ling harus kembali melayani ikatannya dengan perusahaan tersebut, meski telah memulai tahap awal Grab. Setelah itu, dia sempat pindah ke perusahaan perangkat lunak Salesforce yang berbasis di San Franscico, Amerika Serikat (AS). Setelah itu, barulah dia kembali bekerja pada Grab di 2015.
Ling menceritakan, yang membuatnya terpicu untuk kembali ke Grab adalah motivasi untuk memecahkan masalah keamanan taksi Malaysia. Dia juga ingin membantu pengemudi dan pedagang di berbagai platform Grab untuk mencari nafkah.
"Saya selalu ingin mencapai titik dimana tidak perlu khawatir lagi tentang uang, dan saya mencapai titik tersebut ketika bekerja di San Francisco. Di sanalah akhirnya bagiku," katanya.
(dob/dob) Next Article Top! Grab Berkontribusi Hampir Rp 84 T Untuk Ekonomi ASEAN
Semua berawal dari harapannya untuk meningkatkan keamanan penumpang taksi di Asia Tenggara. Inilah yang membuatnya berpasangan dengan Anthony membentuk MyTeksi, dan memenangkan sebuah kompetisi bisnis. Dari kompetisi inilah kemudian MyTeksi berkembang menjadi Grab, dan menjadi pemain besar di Asia Tenggara.
Keputusan Co Founder Grab Tan Hooi Ling untuk bermitra dengan Anthony Tan, sempat menimbulkan tanda tanya dari keluarga dan teman-temannya.
"Mereka bertanya pada saya, kenapa memulai (Grab) dengan Anthony yang berasal dari keluarga kaya, dan tidak perlu lagi bekerja," kata Ling dikutip dari Tech In Asia, Senin (24/06/2019).
Kenyataannya Anthony adalah orang yang paling bekerja keras yang pernah dia temui. Bersama-sama mereka membangun Grab yang menjadi platform yang melayani jutaan orang di Asia Tenggara.
Dengan gelar MBA yang disponsori McKinsey, Ling harus kembali melayani ikatannya dengan perusahaan tersebut, meski telah memulai tahap awal Grab. Setelah itu, dia sempat pindah ke perusahaan perangkat lunak Salesforce yang berbasis di San Franscico, Amerika Serikat (AS). Setelah itu, barulah dia kembali bekerja pada Grab di 2015.
Ling menceritakan, yang membuatnya terpicu untuk kembali ke Grab adalah motivasi untuk memecahkan masalah keamanan taksi Malaysia. Dia juga ingin membantu pengemudi dan pedagang di berbagai platform Grab untuk mencari nafkah.
"Saya selalu ingin mencapai titik dimana tidak perlu khawatir lagi tentang uang, dan saya mencapai titik tersebut ketika bekerja di San Francisco. Di sanalah akhirnya bagiku," katanya.
(dob/dob) Next Article Top! Grab Berkontribusi Hampir Rp 84 T Untuk Ekonomi ASEAN
Most Popular