
Teknologi Grab Bantu Warga Tarakan Masuki Ekonomi Digital

Tarakan, CNBC Indonesia - Kehadiran platform digital di kota kecil seperti Tarakan memperbaiki infrastruktur kota seperti mobilitas yang lebih mudah dan aman.
Adalah Mitra GrabBike Perempuan Pertama di Tarakan, Heirryah bercerita bagaimana dirinya di usia 55 tahun masih aktif bekerja sebagai mitra Grab. Awalnya dia bekerja sebagai marketing di perusahaan kendaraan roda dua selama 7 tahun.
"Tadinya saya kerja sebagai marketing motor selama 7 tahun. Terus anak saya di Balikpapan bilang, tidak usah kerja di situ. Terus saya bilang, kalau tidak kerja di sini, nanti kerja apa, karena saya suka jalan-jalan," ujarnya, Senin (14/6/2021) pada CNBC.
Akhirnya pada Maret 2018 saat Grab masuk Tarakan, dirinya bergabung. Dia tidak memiliki ekspektasi tinggi terkait karirnya di Grab dan memilih untuk melanjutkan pekerjaannya sebagai SA, menjadikan Grab sebagai pekerjaan sampingan. Seiring berjalannya waktu, Heirryah merasa bahwa Grab memberikan lebih banyak kesempatan serta fleksibilitas dan memutuskan untuk mundur sebagai SA dan menjadikan Grab sebagai pekerjaan utamanya.
![]() |
Dia memiliki alasan tetap bekerja di usianya yang sudah 55 tahun. Menurutnya, bekerja bersama Grab menawarkan jam kerja yang fleksibel.
"Saya kerja di Grab ini ngga diperintah orang, karena saya bisa menentukan ritme kerja sendiri. Kalau saya kerja di tempat lain saya pasti disuruh, misalnya suruh jaga di stand buat jelasin produk ini-itu. Tapi di sini gak ada yang perintah saya, saya mau narik dapet 10 itu buat saya, saya tidak mau narik, ya tidak ada yang melarang, senangnya di situ," jelasnya.
Dia merinci, bisa kantongi Rp 80-200 ribu dalam sehari. Adapun pekerjaan ini menurutnya sangat bermanfaat untuk orang sekitar. Dia mencontohkan salah satu kisah.
"Ada ibu-ibu anaknya sakit tidak bisa keluar. Kemudian dengan GrabExpress meminta ke Apotik Sugi Waras, sayangnya tutup. Saya muter lagi sampai setengah jam akhirnya dapat obat. Ibu itu sempat minta maaf, tapi tidak apa, karena anaknya sakit. Ini kan bermanfaat buat masyarakat," jelasnya.
![]() |
Kisah lain juga datang dari Penjual Baju Anak dan GrabKios, Hendra Priyadi. Dia berjualan baju di pasar malam sejak tahun 2004, dan disaat yang sama ia juga menjadi agen GrabKios sejak tahun 2009 dulunya bernama Kudo.
Alasan Hendra bergabung dengan GrabKios adalah saat dia masuk ke kampung-kampung saat berjualan di pasar malam, dia merasa sulit mencari penjual pulsa. Sehingga, dia meminta tolong adiknya yang di Jakarta untuk membelikan pulsa.
"Kala itu adiknya bilang belum gajian, sehingga tak bisa mengisikan pulsa. Dari situ, adiknya mengusulkan kenapa tidak menggunakan GrabKios," katanya.
Dia merasa banyak hal yang bisa dilakukan melalui GrabKios. Di daerah pertambangan Sekatak misalnya, banyak yang melakukan transfer untuk keluarga karena akses perbankan jauh.
"(transaksi sehari) Ya rata-ratanya bisa 20-30 kali di daerah-daerah, karena daerah-daerah situ tuh ke ATM jauh sekali, apalagi kalau kita masuk daerah itu kan, daerah desa pedalaman gitu," pungkasnya.
Sejak ada GrabKios milik pak Hendra, warga sekitar pun merasa sangat terbantu karena mereka tidak perlu lagi pergi jauh untuk melakukan transfer uang kepada keluarga mereka. Walaupun pandemi, Hendra juga bisa tetap membantu masyarakat disana karena ia sudah memiliki sekitar 15 karyawan yang ia ajari tentang kemudahan melakukan layanan keuangan melalui GrabKios.
![]() |
Selain Hendra, Yusuf Rio dan Adi Susanto, yang merupakan mitra pengemudi GrabBike di Tarakan juga merasakan manfaat dari layanan GrabKios. Kedua merupakan agen individu GrabKios dimana mereka membantu rekan-rekan sesama mitra pengemudi untuk melakukan top-up saldo OVO mereka untuk keperluan bekerja sehari-hari.
"Sejak menjadi agen GrabKios, saya sangat terbantu karena selain mendapatkan penghasilan sebagai mitra pengemudi, saya juga punya penghasilan tambahan sebagai agen GrabKios." ujar Yusuf.
Teknologi digital Grab membantu masyarakat di Tarakan berkembang dan membangun infrastruktur yang lebih baik, di tengah ekonomi digital yang berkembang.
(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Cerita Talenta Teknologi Bangkitkan UMKM Buatan Indonesia