Perempuan Tarakan Berdikari Bersama Ekosistem Digital Grab

Yuni Astutik, CNBC Indonesia
18 June 2021 14:33
Ist
Foto: Heirryah, Mitra Pengemudi GrabBike di Tarakan Foto: Istimewa (Ist)

Tarakan, CNBC Indonesia - Platform digital Grab memberikan kesempatan tak terbatas termasuk untuk para perempuan di pelosok negeri agar mandiri, maju dan bisa memulai apa yang mereka mau.

Tarakan, kota di Provinsi Kalimantan Utara ini menjadi saksi bagaimana perempuan di sana bekerja dengan kemampuannya untuk mandiri dan bisa memenuhi kebutuhannya sendiri.

Salah satunya adalah Mitra GrabBike Perempuan Pertama di Tarakan, Heirryah bercerita. Dia bercerita di usia 55 tahun masih aktif bekerja sebagai mitra Grab. Awalnya dia bekerja sebagai marketing kendaraan roda dua selama 7 tahun.

"Tadinya saya kerja sebagai marketing motor selama 7 tahun. Terus anak saya di Balikpapan bilang, tidak usah kerja di situ, tidak berkah. Terus saya bilang, kalau tidak kerja di sini, nanti kerja apa, karena suka yang namanya jalan," ujarnya mengutip keterangan tertulisnya, Senin (14/6/2021).

Kala itu, 2016 Grab belum masuk Tarakan. Namun pada Maret 2018 saat Grab masuk Tarakan, dirinya bergabung. Dia tidak memiliki ekspektasi tinggi terkait karirnya di Grab dan memilih untuk melanjutkan pekerjaannya sebagai SA, menjadikan Grab sebagai pekerjaan sampingan.

Seiring berjalannya waktu, Heirryah merasa bahwa Grab memberikan lebih banyak kesempatan dan memutuskan untuk mundur sebagai SA dan menjadikan Grab sebagai pekerjaan utamanya.


Dia memiliki alasan tetap bekerja di usianya yang sudah 55 tahun. Menurutnya, bekerja bersama Grab tak ada yang memerintah dirinya dengan jam kerja yang fleksibel.

"Saya kerja di Grab ini ngga diperintah orang. Kalau saya kerja di tempat lain saya pasti disuruh, misalnya suruh jaga di stand buat jelasin produk ini ini, tapi saya nggak mau. Tapi di sini gak ada yang perintah saya, saya mau narik dapet 10 itu buat saya, saya tidak mau narik, ya tidak ada yang melarang, senangnya di situ," jelasnya.

Dia merinci, bisa kantongi Rp 80-200 ribu. Adapun pekerjaan ini menurutnya sangat bermanfaat untuk orang sekitar. Dia mencontohkan salah satu kisah.

IstFoto: Rosliana, Pemilik Liena Smile Food Foto: Istimewa

Tak hanya Heirryah, Pemilik Liena Boutique Smile dan Pemilik Smile Food yaitu Rosliana juga menjadi salah satu perempuan yang sudah bergelut untuk berdagang sejak 2004.

"Dulu awalnya, di bawah ramayana jadi kios kios kecil, barangnya ngikutin tren di tahun itu juga. Karena sesuai tempat juga, jadi ngejual celana dalem, tetap fashion tapi kelas biasa aja, dan daster terus ke rumah tangga yang biasa dipake keluarga," katanya.

Kemudian sejak 2018, dia pindah ke Tarakan dan merambah usaha kuliner. hebatnya, apa yang dia jual semuanya laku. Kebetulan Liena memang senang mencoba berbagai kuliner.

Sebelumnya, Liena juga bertolak ke Bangkok untuk belanja kebutuhan fashion. Di sana dia gemar memakan mango sticky rice, yang akhirnya mengilhami dirinya untuk membuat penganan serupa. Tak hanya itu, asinan juga dibuatnya dan laris manis.

"Setelah asinan viral, namanya viral itu kan gak bisa lama ya, ada lah enam bulanan itu, masih laku kan, yaudah saya tuh fokus satu kuliner satu, karena buatnya kan harus dengan nominal yang banyak, dan akhirnya menurun menurun, terus masuk lagi salad buah. salad buah viral juga, akhirnya banyak menu menu lain sampai sekarang, jadi ngikutin benar perkembangan," katanya.

Saat ini, dia memanfaatkan online store memasarkan jualannya. Dia memanfaatkan Grab Express untuk pengiriman. Memang, menurutnya bagai gayung bersambut. Saat 2018 Grab masuk Tarakan, saat itulah usaha kulinernya dimulai.

Pandemi seperti saat ini, dia mengaku bisnis kuliner lebih menjanjikan dibanding kuliner. Apalagi melalui penjualan online, dirinya mengaku terbantu.

"Kalau merasakan dampaknya iya, tapi kalau pemasukan stabil aja, kaya ngerasakan, di dunia fashion, mungkin orang udah gak terlalu datang ke boutique tapi onlinenya tetap. Terus makanan alhamdulillah lebih kencang, karena semua orang butuh makanan kan, jadi ya stabil, seperti itu," pungkasnya.

Teknologi digital Grab terbukti bisa berikan kesempatan yang sama bagi perempuan di pelosok negeri untuk maju dan berkembang.


(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Cerita Talenta Teknologi Bangkitkan UMKM Buatan Indonesia

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular