Cerita Talenta Teknologi Bangkitkan UMKM Buatan Indonesia

Rahajeng Kusumo Hastuti, CNBC Indonesia
24 March 2021 18:23
Dok: Grab
Foto: Dok: Grab

Jakarta, CNBC Indonesia- Pesatnya perkembangan teknologi dan digitalisasi mendorong hadirnya startup baru di seluruh dunia, termasuk Indonesia yang menawarkan berbagai kemudahan. Sayangnya hanya sedikit perusahaan teknologi di Indonesia yang benar-benar menciptakan produk yang menjawab permasalahan yang dihadapi masyarakat.

Kehadiran perusahaan yang berbasis teknologi ini seringkali belum menjangkau kebutuhan masyarakat kecil atau kelompok usaha mikro. Padahal hingga saat ini sektor usaha di Indonesia didominasi oleh UMKM sebesar 97% dan berkontribusi sebanyak 60% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Sayangnya, sebagian besar terdampak pandemi Covid-19 dan banyak yang berguguran.

Demi mengurangi dampak pandemi ini, UMKM pun mau tidak harus beradaptasi dan 'go digital'. Pada 2020 Kementerian Koperasi dan UKM mampu mencatatkan sebanyak 3,7 juta pelaku UMKM go digital atau melampaui target 2 juta UMKM, dan sebelum pandemi tercatat ada 8 juta UMKM yang telah memanfaatkan platform digital.

Kebutuhan untuk UMKM beradaptasi dengan platform digital pun mendorong perusahaan teknologi terkemuka di Asia Tenggara, Grab untuk meluncurkan Grab Tech Center di Jakarta pada November 2020. Dengan begitu diharapkan teknologi juga bisa menjawab kebutuhan masyrakat Indonesia secara menyeluruh, termasuk UMKM.

Peresmian Grab Indonesia Tech Center merupakan upaya Grab untuk mendukung UMKM. Pusat teknologi ini pun difokuskan pada pengembangan solusi "Buatan Indonesia" untuk para UMKM, mitra merchant, dan agen GrabKios.

"Kami akan membangun fitur-fitur yang disesuaikan dengan kebutuhan para pelaku usaha Indonesia. Tak hanya itu, kami juga akan meluncurkan solusi-solusi ini untuk UMKM di negara berkembang lainnya di Asia Tenggara," kata Senior Product Manager Grab Indonesia Karinna Lai.

Dengan Tech Center ini, Grab juga berinvestasi lebih besar untuk mengembangkan talenta teknologi lokal dan mendidik generasi pemimpin teknologi Indonesia berikutnya. Karinna mengatakan adanya pusat teknologi ini juga bisa mendorong hadirnya solusi asli buatan Indonesia, seperti adanya GrabMerchant yang hadir pada Juni 2020 sebagai platform all-in-one.

GrabMerchant yang dirancang untuk mempercepat proses transformasi digital UMKM di Indonesia agar bisnisnya dapat bertahan di tengah pandemi. Fitur ini akan segera diadaptasi di negara berkembang lain di Asia Tenggara. Saat ini siudah ada ratusan ribu UMKM di bidang kuliner dan toko kelontong bergabung dengan GrabMerchant menggunakan fitur Pendaftaran Mandiri sejak bulan Juli 2020.

"Masih banyak UMKM yang kesulitan untuk menggunakan teknologi, apalagi mengintegrasikan bisnisnya ke dunia digital. Oleh sebab itu, tim kami memberikan sebanyak mungkin panduan agar UMKM bisa secara mandiri mendaftarkan usahanya di GrabMerchant," ujar dia.

Harapan semakin banyak UMKM Go Digital bukan hanya dari Grab, melainkan juga pemerintah yang menargetkan 30 juta dari 64 juta UMKM bisa terintegrasi dalam sistem elektronik pada 2023 mendatang. Artinya masih ada 18,3 juta UMKM yang harus dikejar supaya naik kelas dalam 3 tahun ke depan.

Sebelumnya, dalam peluncuran Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia di awal tahun Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi RI, Luhut Binsar Panjaitan mengatakan pada 2021-2023 ditargetkan ada 6,1 juta UMKM yang go digital untuk mencapai target 30 juta pada 2023.

Menteri Riset dan Teknologi /Kepala Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN), Bambang Brodjonegoro mengatakan untuk mewujudkan mimpi Indonesia menjadi negara maju berpendapatan tinggi pada 2045, perlu ada perubahan paradigma ekonomi dari yang berbasis sumber daya alam menjadi berbasis inovasi. Untuk itu diperlukan kualitas riset dan inovasi Indonesia perlu dikuatkan. Selain itu, hasil riset para peneliti di Indonesia juga perlu penerapan di lapangan.

"Jangan sampai terhenti di lab atau publikasi, tapi harus dilanjutkan ke arah industri," kata Bambang.

Dia menegaskan riset dan inovasi menjadi kunci bagi Indonesia untuk memanfaatkan kekayaan alam Indonesia secara maksimal. Dengan begitu bisa bermanfaat bagi kesejahteraan masyarakat, karena hanya dimanfaatkan secara ekstraktif untuk bisa dikembangkan sehingga bisa memiliki nilai tambah yang tinggi. Hal ini juga berlaku untuk UMKM yang tersebar merata di seluruh Indonesia, dan bisa menciptakan nilai tambah pada perekonomian.


(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Teknologi Jadi Solusi untuk UMKM Lansia & Disabilitas

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular