2 UMKM Ini Tetap Berkembang Saat Pandemi, Ini Rahasianya

Yuni Astutik, CNBC Indonesia
16 June 2021 15:16
Dok: Grab
Foto: Salah satu UMKM di Tarakan sedang memberikan pesanan makanan kepada ojek online (Kanan) Foto: Istimewa

Tarakan, CNBC Indonesia - Wali Kota Tarakan, Khairul mencatat bahwa saat ini terdapat paling tidak lebih dari 13.427 UMKM di mana Pemerintah Kota Tarakan mengupayakan agar usaha para UMKM ini dapat terus berjalan secara berkesinambungan dan mengalami peningkatan.

"Produk UMKM ini sangat beragam, mulai dari kebutuhan sehari-hari hingga yang menjadi ciri khas Tarakan. Kota ini memiliki banyak sekali produk olahan hasil perikanan yang sudah terkenal sejak lama, seperti misalnya kepiting soka, olahan ikan tipis, dan aneka kuliner laut yang sudah banyak tersedia di online marketplace," ujarnya saat ditemui langsung di Kantor Walikota Tarakan pada 8 Juni 2021 lalu.

Menurut Khairul, Pemerintah Kota Tarakan sejalan dengan visi terwujudnya Tarakan maju dan sejahtera melalui smart city, terus berkomitmen untuk mengejar pertumbuhan ekonomi dan mengembangkan ekonomi berbasis kerakyatan (ekonomi pro rakyat).

Untuk mewujudkannya, ekosistem usaha yang terbuka, sehat, dan adil menjadi mutlak diperlukan. Hadirnya geliat digitalisasi dalam bidang perekonomian, sejauh ini telah memberikan banyak sekali peranan dalam mewujudkan ekosistem usaha yang terbuka, sehat, dan adil tersebut.

"Masyarakat, dari yang sebelumnya tidak/belum memiliki akses terhadap pasar, sekarang lebih mudah menjangkau pasar. Dan bukan hanya pasar, namun juga akses terhadap modal, akses terhadap rantai distribusi, dan akses terhadap informasi juga semakin terbuka bagi masyarakat baik yang baru mau memulai usaha maupun bagi usaha yang telah berjalan," tuturnya.

Dia juga mengatakan, digitalisasi kepada sektor UMKM dilaksanakan Pemkot Tarakan dengan melibatkan berbagai pemangku kepentingan yang ada di Kota Tarakan. Upaya mempercepat digitalisasi dimulai dengan memberikan kemudahan berusaha yang cepat namun juga dengan tidak mengabaikan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Meski upaya digital telah dilakukan, namun dia tak menampik bahwa ada tantangan utama terkait penggunaan teknologi dalam keseharian adalah literasi digital.

"Saat ini kita masih perlu menggalakkan edukasi bagi masyarakat untuk terjun ke ekosistem yang serba digital dan bergantung pada teknologi agar masyarakat dapat terhindar dari misalnya praktik-praktik penipuan/scam/fraud/Ponzi agar tak ada masyarakat yang dirugikan," jelasnya.

Terkait dengan UMKM ini, Manager Enterprise, Government, Business, Rumah BUMN Telkom Tarakan, Yayan Nuryana mengatakan bahwa ada sekitar 5.600 UMKM yang dibina oleh Rumah BUMN.

"Itu kebanyakan dalam bidang kuliner. Karena di sini bahan bakunya banyak, terus juga Tarakan ini lagi berkembang pesat, karena salah satu kota transipel ya, jadi untuk penjembatan ke utara itu, pasti ke sini dulu, makanya komunitas-komunitasnya berkembang pesat," tegasnya.

Menurutnya, Rumah BUMN ini dibentuk sebagai agen developtment. Dia berharap ada kolaborasi dengan pemerintah daerah supaya sama-sama membangun UMKM yang ada di Tarakan.

Yayan menambahkan, salah satu program, Rumah BUMN ada penyaluran kredit, bina lingkungan hingga KUR. Salah satu UMKM andalan adalah Nasi Kota-KU. Menurut Yayan, UMKM yang satu ini sudah naik kelas.

"Indikatornya gini, dia udah go modern, digital, dan online. Dia sudah bisa mengubah pola kerjanya. Jadi di go modern itu aktivitasnya banyak, dari registrasi, pendaftaran produk, sertifikasi. Nah sementara di digitalisasi kita memberikan gambaran tentang aplikasi digital yang dipakai," katanya.

"Jadi Nasi Kota-KU awalnya konvensional, dia kalau gak salah buka 3 butik, sekarang gabung ke marketplace GrabFood dan udah bagus, karena asal dari konvensional udah lari ke digital." imbuhnya.

Beragam pelatihan yang diberikan oleh Grab dan Rumah BUMN untuk UMKM tersebut diantaranya pemotretan, pembuatan surat elektronik (surel), hingga instalansi aplikasi digital. Adapun waktu yang dibutuhkan setiap UMKM binaan tergantung dari UMKM itu sendiri.

Dok: GrabAbimanyu Prakarsa, Pemilik Nasi Kota-ku Foto: Istimewa


Owner Nasi Kota-KU asal dari Malang, Abimanyu Prakarsa (32) bercerita bagaimana usahanya bermula. Dia mengaku pertama kali buka 2018 di bulan Maret, karena faktor kepepet.

"Karena saya waktu itu nikah tahun 2015 di sini dan langsung mutusin pindah aja ke sini, karena istri kerjanya kan di sini, jadi saya harus pindah juga ke sini."

"Bikin ini awalnya dulu melihat di Youtube, terus pengennya, buka yang semacam kaya makanan kekinian gitu kan, nah akhirnya belajar dari Youtube terus akhirnya nyobain ini, Kotaku ini. Dulu menunya lebih ke kaya Katsu, terus ada ikan cakalang, tapi sekarang fokusnya lebih ke ayam wings nya aja," terangnya.

Dia bercerita bergabung di Rumah BUMN karena ajakan seorang teman dan dikatakan bahwa ada banyak pelatihan yang digelar sebulan sekali. "Ternyata, beberapa bulan kemudian Grab masuk ke Tarakan dan dihubungin sama teman-teman, karena dulu kan terbatas gitu ya, jadi saya ikut ke sana, di kasih tau itu soal dasar dulu, cara daftar Grab yang kaya gitu," jelasnya.

Sama halnya dengan bisnis kebanyakan, dia mengaku penjualan saat pandemi sangat berpengaruh. Beruntung dirinya banting setir untuk berjualan secara online. Bahkan dia mengaku ada perubahan saat dirinya bisa berjualan secara online, melalui GrabFood.

"Peningkatan penjualan sebelum dan sesudah gabung itu pasti ada, kira kira 30-40%," tegasnya.

Tak hanya Nasi Kota-KU, pemilik Pemilik Liena Boutique Smile dan Pemilik Smile Food, Rosliana juga menceritakan pengalamannya. Dia menambah bisnis kuliner saat Grab masuk Tarakan pada 2018 silam.

Dok: GrabFoto: Rosliana, Pemilik Liena Smile Food Foto: Istimewa

"Pas Grab itu sudah masuk di Tarakan di 2018, jadi pas saat itu saya juga merambah kuliner. Jadi benar benar terbantu banget, dan momentumnya pas.
Brand kulinernya Smile Food, jadi nggak jauh-jauh ada Smile Boutique, Smile Gadget. Gadgetnya juga online aja, itu dipegang suami, jadi jual jual hp second dan aksesoris," tegas Liena.

Tak bisa dipungkiri, saat ini dia mengaku lebih menguntungkan berjualan kuliner dibanding fashion. Makanan yang dijual, salah satu pengiriman yang dipakai adalah menggunakan GrabExpress.


(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pesan Menkes: Usai Divaksin Covid Tak Berubah Jadi Superman

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular