50% Generasi Z Indonesia Pilih Layanan Pesan Makanan GrabFood

Rahajeng KH, CNBC Indonesia
14 June 2021 11:20
Grab Food
Foto: Grab Food

Jakarta, CNBC Indonesia - Pandemi Covid-19 telah mempercepat proses adopsi layanan digital dalam kehidupan sehari-hari terutama pada Generasi Z (Gen Z). Generasi ini adalah "adik" dari generasi Milenial yang menjadi buah bibir dalam wacana sosial dan budaya selama ini. Para ahli mengatakan dibanding generasi millennial, generasi Z yang dinilai "digital native" ini juga dikatakan lebih menahan diri, berperilaku baik, dan menghindari risiko.

Menurut sensus Badan Pusat Statistik (BPS), Generasi Z merupakan segmen terbesar di Indonesia yang mencakup 27,94% dari total penduduk. Yang terbaru, lembaga penelitian Katadata Insight Center (KIC) mengeksplorasi preferensi mereka dalam layanan digital yang mencakup belanja online, layanan pesan-antar makanan (food delivery), dan layanan pengantaran sembako (online grocery) dalam survei yang dilakukan di Jabodetabek dan tujuh kota besar lainnya.

Survei tersebut mengungkapkan 50 % Generasi Z memilih GrabFood sebagai penyedia layanan pesan-antar makanan yang paling sering mereka gunakan dalam 3 bulan terakhir, disusul GoFood (46%), ShopeeFood (3%), dan Maximfood (kurang dari 1%).

Sebanyak 50% responden mengatakan mereka telah menggunakan layanan pengiriman makanan online. Alasan mereka menggunakan layanan ini antara lain praktis, tidak sempat memasak, dan bosan dengan makanan rumahan.

"Menariknya, survei menemukan bahwa 44% pengguna pengantaran makanan Gen Z adalah pengguna baru yang baru mulai menggunakan layanan ini selama pandemi, dan 90% dari mereka menyatakan bahwa mereka ingin untuk terus menggunakan layanan pengiriman makanan setelah pandemi," kata Head of Research KIC Stevanny Limuria dalam siaran resminya, Senin (14/06/2021).

Responden yang memilih GrabFood sebagai penyedia layanan pesan-antar pilihan mereka menyatakan bahwa kemudahan penggunaan aplikasi sebagai salah satu alasan utama. Faktor lain yang dipertimbangkan adalah metode pembayaran dan jenis pilihan makanan.

"Survei ini menyorot pola konsumsi layanan digital di kalangan Generasi Z. Kami fokus pada mereka karena mereka lahir dan besar di tengah era teknologi yang berkembang pesat, dengan lahirnya media sosial dan internet. Selain mewakili sebagian besar penduduk Indonesia, mereka juga memiliki daya beli yang cukup tinggi," lanjut Stevanny.

Salah satu responden, Geni seorang profesional yang bekerja di sebuah perusahaan konsultan media yang sempat diwawancarai mengaku sudah sangat terbiasa menggunakan layanan transportasi dan pengantaran makanan online seperti GrabFood. Namun, sejak pandemi ia juga mulai menggunakan layanan belanja harian (grocery) dan e-commerce untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari karena alasan praktis.

Adapula Johan, mahasiswa tingkat akhir perguruan swasta mengatakan bahwa kegiatan belajar mengajar di rumah mendorongnya untuk lebih menggunakan layanan pemesanan makanan online.

"Pilihan makanannya banyak, biasanya kalau orang rumah malas masak, kami pesan lewat GrabFood," kata dia.

Survei ini dilakukan secara online terhadap 1.146 responden antara 13-18 April 2021 dan melibatkan responden berusia 18-29 tahun dari Jabodetabek, Surabaya, Medan, Bandung, Makassar, Semarang, Denpasar, dan Yogyakarta. Sebanyak 82% responden berusia 18-26 tahun.

Nilai pasar atau Gross Merchandise Value (GMV) layanan pesan-antar makanan di Indonesia diprediksi mencapai US$ 3,7 miliar pada 2020 dan tertinggi dibanding tetangganya, yakni Thailand US$ 2,8 miliar, Singapura US$ 2,4 miliar, Filipina US$ 1,2 miliar, dan Malaysia US$ 1,1 miliar. Angka-angka ini didapat dari penelitian ventura asal Singapura, Momentum Works, yang meluncurkan hasil riset pada awal tahun ini. Dari riset ini, Grab menjadi pemimpin pangsa pasar dengan 53% di Indonesia.

"Selain kenaikan pengguna baru online shopping, food delivery, dan online grocery, survei ini menangkap keinginan para pengguna baru layanan digital untuk melanjutkannya setelah pandemi berlalu," tutur Stevanny.


(rah/rah)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Harga Makanan di Ojol Lebih Mahal Dibanding Resto, Kok Bisa?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular