
Gara-gara Libra Facebook, Harga Bitcoin Tembus Rp 155 Juta
Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
24 June 2019 17:00

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga Bitcoin melonjak di atas US$ 11.000 (Rp 155,7 juta), Senin (24/6/2019), yang merupakan level tertinggi dalam lebih dari 15 bulan. Kenaikan itu dipengaruhi oleh rencana Facebook meluncurkan mata uang digital atau cryptocurrency Libra pada semester pertama tahun depan.
Harga Bitcoin, mata uang digital yang didukung teknologi blockchain itu, telah naik lebih dari 170% sepanjang tahun ini. Kenaikan harga Bitcoin juga telah membantu menaikkan harga koin digital lainnya, seperti Ethereum yang telah melesat lebih dari dua kali lipat tahun ini.
Harga Bitcoin menyentuh level intraday tertinggi di US$ 11.307,69 sekitar jam 4:30 WIB, Senin, menurut Indeks Harga Bitcoin Coindesk. Indeks harga ini menghitung harga cryptocurrency di berbagai bursa.
Mengutip CNBC International, angka itu merupakan level tertinggi sejak 5 Maret 2018. Namun, harganya telah terkoreksi sedikit dan diperdagangkan di sekitar US$ 10.624,10 pada pukul 9:05 WIB, Senin.
Harga Bitcoin pernah mencapai rekor tertinggi lebih dari US$ 19.000 pada Desember 2017 dan sempat menyentuh rekor terendah selama 2018 hingga memasuki awal 2019 di mana harganya jatuh ke US$ 3.000.
Tetapi sejak akhir Februari, harga Bitcoin terus menanjak. Hal itu terjadi karena perusahaan-perusahaan besar mulai mengumumkan berbagai proyek terkait cryptocurrency. Salah satunya adalah Fidelity, yang meluncurkan custody mata uang kripto dan operasi eksekusi perdagangan pada bulan Maret.
Tapi, nampaknya berita peluncuran Libra, cryptocurrency milik Facebook-lah yang berhasil menggelembungkan harga Bitcoin.
"Lonjakan harga disebabkan oleh dua faktor utama, satu adalah peningkatan konsensus di antara komunitas investasi bahwa bitcoin adalah penyimpan nilai yang sah untuk era digital, dan kedua, peluncuran mata uang kripto Libra Facebook yang telah memaksa setiap CEO untuk menganggap serius crypto," kata Jehan Chu, salah satu pendiri Kenetic Capital dan seorang investor di start-up blockchain, kepada CNBC.
Meski banyak diantisipasi, namun proyek Facebook nyatanya telah menghadapi banyak pertanyaan dari para politisi dan bank sentral yang mengawasi perkembangannya.
(prm) Next Article Sah! Bitcoin Cs Kini Dapat Diperdagangkan di RI
Harga Bitcoin, mata uang digital yang didukung teknologi blockchain itu, telah naik lebih dari 170% sepanjang tahun ini. Kenaikan harga Bitcoin juga telah membantu menaikkan harga koin digital lainnya, seperti Ethereum yang telah melesat lebih dari dua kali lipat tahun ini.
Harga Bitcoin menyentuh level intraday tertinggi di US$ 11.307,69 sekitar jam 4:30 WIB, Senin, menurut Indeks Harga Bitcoin Coindesk. Indeks harga ini menghitung harga cryptocurrency di berbagai bursa.
Harga Bitcoin pernah mencapai rekor tertinggi lebih dari US$ 19.000 pada Desember 2017 dan sempat menyentuh rekor terendah selama 2018 hingga memasuki awal 2019 di mana harganya jatuh ke US$ 3.000.
Tetapi sejak akhir Februari, harga Bitcoin terus menanjak. Hal itu terjadi karena perusahaan-perusahaan besar mulai mengumumkan berbagai proyek terkait cryptocurrency. Salah satunya adalah Fidelity, yang meluncurkan custody mata uang kripto dan operasi eksekusi perdagangan pada bulan Maret.
Tapi, nampaknya berita peluncuran Libra, cryptocurrency milik Facebook-lah yang berhasil menggelembungkan harga Bitcoin.
"Lonjakan harga disebabkan oleh dua faktor utama, satu adalah peningkatan konsensus di antara komunitas investasi bahwa bitcoin adalah penyimpan nilai yang sah untuk era digital, dan kedua, peluncuran mata uang kripto Libra Facebook yang telah memaksa setiap CEO untuk menganggap serius crypto," kata Jehan Chu, salah satu pendiri Kenetic Capital dan seorang investor di start-up blockchain, kepada CNBC.
Meski banyak diantisipasi, namun proyek Facebook nyatanya telah menghadapi banyak pertanyaan dari para politisi dan bank sentral yang mengawasi perkembangannya.
(prm) Next Article Sah! Bitcoin Cs Kini Dapat Diperdagangkan di RI
Most Popular