
Dell, Microsoft, & Intel Tolak Kenaikan Bea Impor Laptop
Roy Franedya, CNBC Indonesia
20 June 2019 16:32

Jakarta, CNBC Indonesia - Dell Technologies Inc, HP Inc, Microsoft Corp, dan Intel Corp menyatakan keberatan jika laptop dan tablet dimasukkan dalam daftar barang yang dikena tarif bea masuk tambahan.
Hal ini diungkapkan dalam pernyataan bersama diunggah di website perusahaan masing-masing. Pernyataan ini merupakan respons dari uji publik atas rencana perwakilan perdagangan AS (USTR) memberikan tarif tambahan pada US$300 miliar barang impor dari China.
Bagi Dell, HP dan Microsoft penjualan notebook dan tablet menyumbang 52% pendapatan perusahaan dan tarif bea masuk tambahan akan menaikkan biaya yang harus ditanggung konsumen.
Dalam pernyataan resminya, keempat perusahaan menyatakan tarif tersebut akan merugikan konsumen dan industri. Tari baru akan menaikkan harga laptop dan tablet di AS setidaknya 19% atau sekitar US$120 (Rp 1,7 juta).
"Kenaikan harga sebesar itu mungkin membuat perangkat laptop di luar jangkauan konsumen yang paling sadar biaya," ujar keempat perusahaan dalam keterangan resmi seperti dikutip dari Reuters, Kamis (20/6/2019). Kenaikan harga akan dirasakan selama puncak liburan dan musim masuk sekolah.
Dalam pernyataan terpisah, Microsoft, bersama dengan pembuat video game Nintendo of America Inc dan Sony Interactive Entertainment LLC mengatakan, tarif pada konsol video game dapat menghambat inovasi, merugikan konsumen, dan membahayakan ribuan pekerjaan.
USTR memulai tujuh hari uji publik tentang rencana Presiden Donald Trump untuk mendapatkan tarif impor barang China senilai US$ 300 miliar. Sidang akan berakhir pada tanggal 25 Juni. Namun bea masuk akan diterapkan setelah 2 Juli.
Simak video tentang perang dagang di bawah ini.
[Gambas:Video CNBC]
(roy/prm) Next Article AS Naikkan Bea Impor, Siap-siap Harga Laptop Naik Rp 1,7 Juta
Hal ini diungkapkan dalam pernyataan bersama diunggah di website perusahaan masing-masing. Pernyataan ini merupakan respons dari uji publik atas rencana perwakilan perdagangan AS (USTR) memberikan tarif tambahan pada US$300 miliar barang impor dari China.
Bagi Dell, HP dan Microsoft penjualan notebook dan tablet menyumbang 52% pendapatan perusahaan dan tarif bea masuk tambahan akan menaikkan biaya yang harus ditanggung konsumen.
"Kenaikan harga sebesar itu mungkin membuat perangkat laptop di luar jangkauan konsumen yang paling sadar biaya," ujar keempat perusahaan dalam keterangan resmi seperti dikutip dari Reuters, Kamis (20/6/2019). Kenaikan harga akan dirasakan selama puncak liburan dan musim masuk sekolah.
Dalam pernyataan terpisah, Microsoft, bersama dengan pembuat video game Nintendo of America Inc dan Sony Interactive Entertainment LLC mengatakan, tarif pada konsol video game dapat menghambat inovasi, merugikan konsumen, dan membahayakan ribuan pekerjaan.
USTR memulai tujuh hari uji publik tentang rencana Presiden Donald Trump untuk mendapatkan tarif impor barang China senilai US$ 300 miliar. Sidang akan berakhir pada tanggal 25 Juni. Namun bea masuk akan diterapkan setelah 2 Juli.
Simak video tentang perang dagang di bawah ini.
[Gambas:Video CNBC]
(roy/prm) Next Article AS Naikkan Bea Impor, Siap-siap Harga Laptop Naik Rp 1,7 Juta
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular