Trump 'Matikan' Bisnis Huawei, Pendirinya Angkat Bicara

Roy Franedya, CNBC Indonesia
20 May 2019 13:37
Presiden Donald Trump mendeklarasikan kondisi darurat nasional di sektor teknologi.
Foto: CEO dan pendiri Huawei, Ren Zhengfei, berjalan di dalam markas besar Huawei di kota Shenzhen di Cina selatan, provinsi Guangdong, dalam foto berkas 16 Oktober 2013 ini. REUTERS / Bobby Yip
Jakarta, CNBC IndonesiaKondisi darurat nasional di sektor teknologi yang dideklarasikan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada pekan lalu mengundang pendiri dan CEO Huawei Technologies Ren Zhengfei berkomentar.

Ren Zhengfei mengatakan pertumbuhan perusahaan raksasa teknologi China ini "mungkin melambat, tetapi hanya sedikit" karena pembatasan yang diterapkan Amerika Serikat (AS).


Nikkei Asian Review melaporkan dikutip Reuters, Senin (20/5/2019), Ren Zhengfei kembali menyatakan perusahaan yang didirikannya tidak melanggar hukum apapun.

"Pertumbuhan Huawei diprediksi dapat melambat tetapi hanya sedikit," kata Ren Zhengfei kepada media Jepang itu dan menyatakan pendapatan perusahaan bisa tumbuh di atas 20%.

Foto: Pendiri dan CEO Huawei, Ren Zhengfei (AP Photo/Vincent Yu)

Deklarasi darurat nasional ini pun memasukkan Huawei dalam daftar perusahaan yang tidak bisa membeli produk AS tanpa persetujuan dan lisensi dari pemerintah.

Ren Zhengfei menambahkan Huawei memang dipersiapkan menghadapi 'badai' seperti sekarang ini dan Huawei akan "baik-baik saja" bahkan jika pembuat chip ponsel AS Qualcomm Inc dan pemasok Amerika lainnya tidak akan menjual chip kepada perusahaan.


Ren Zhengfei menerangkan Huawei tidak akan menerima instruksi dari pemerintah AS. "Kami tidak akan mengubah manajemen kami atas permintaan AS atau menerima pemantauan, seperti langkah yang diambil ZTE," katanya.

Pada bulan Januari, jaksa penuntut AS membuka surat dakwaan yang menuduh perusahaan Tiongkok ini menipu beberapa bank agar mau menjalankan transaksi perusahaan dengan Iran, padahal Iran sedang dikenai sanksi tidak bisa menggunakan jasa perusahaan AS.


Putri Ren Zhengfei, CFO Huawei Meng Wanzhou, ditangkap di Kanada pada bulan Desember 2018 karena dakwaan tersebut. Meng Wangzhou, yang dibebaskan dengan jaminan, tetap berada di Vancouver (Kanada), dan sedang berjuang menolak ekstradisi ke AS.

Simak video tentang penangkapan CFO Huawei Meng Wanzhou di bawah ini.

[Gambas:Video CNBC]


(roy/prm) Next Article Disanksi Trump, Huawei Mampu Cetak Laba Rp 143,6 Triliun

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular