
Kompetitor Uber ini IPO, Para Eksekutifnya Mendadak Kaya Raya
Bernhart Farras, CNBC Indonesia
29 April 2019 16:48

Jakarta, CNBC Indonesia - Perusahaan berbagi tumpangan (ride-hailing) pesaing Uber, Lyft telah menyelenggarakan penawaran saham perdana (IPO/Initial Public Offering) bulan lalu, tepatnya pada Jumat (29/3/2019). Pasca IPO, Lyft bervaluasi US$29 miliar (Rp 411 triliun).
Berkat dokumen S-1 IPO Lyft, publik dapat melihat siapa pemegang saham utama dan berapa banyak saham yang mereka miliki. Eksekutif dan investor ventura yang akan meraup uang besar jika saham Lyft berkinerja baik.
Pada saat IPO, hanya saham Lyft Kelas A yang dijual ke publik. Saham Kelas B, yang memiliki kontrol suara, dipegang, Logan Green dan John Zimmer. Jadi, meskipun kepemilikan saham Kelas A mereka kecil, keduanya masih mengendalikan perusahaan.
Berikut adalah deretan investor yang jadi kaya raya dari IPO Lyft, seperti dikutip dari Business Insider, Senin (29/4/2019).
1. Logan Green, pendiri dan CEO: US$695 juta
Green memulai kolaborasi dengan John Zimmer pada tahun 2007 dalam layanan yang disebut Zimride. Perusahaan itu membantu pengguna menemukan carpools melalui Facebook. Pada 2012, mereka meluncurkan layanan berbagi perjalanan yang menggunakan aplikasi seluler bernama Lyft.
Setelah IPO Green akan memiliki 684.591 saham Kelas A dan 7.689.182 saham Kelas B. Pada harga US$ 83 per saham, saham ini akan bernilai lebih dari US$ 695 juta.
2. John Zimmer, pendiri dan presiden: US$479 juta
Zimmer menghabiskan banyak waktu di kampus mencari carpooler untuk berbagi perjalanannya ketika ia secara teratur berkendara dari Cornell di New York bagian utara ke New York City. Setelah IPO, Zimmer akan memiliki 684.591 saham Kelas A dan 5.090.527 saham Kelas B, senilai lebih dari US$479 juta dengan harga US$83 per saham.
3. Sean Aggarwal: US$117 juta
Sean Aggarwal mungkin paling dikenal di Silicon Valley karena pernah menjadi wakil presiden untuk eBay, PayPal, dan Trulia. Tapi ia adalah investor awal dan penasihat Lyft (ia bergabung dengan dewan perusahaan pada 2016). Ia adalah eksekutif Lyft dengan saham individu Kelas A terbesar di perusahaan, dengan hanya di bawah 1,41 juta saham, bernilai hampir US$117 juta.
4. Hiroshi Mikitani (Rakuten): US$2,6 miliar
Rakuten adalah raksasa e-commerce asal Jepang. Pada 2015 mereka menyalurkan US$300 juta ke Lyft. Pendiri dan CEO Rakuten bergabung dengan dewan. Rakuten juga membeli lebih banyak saham di putaran berikutnya, menjadikannya pemegang saham tunggal terbesar perusahaan.
Rakuten memiliki hampir 31,4 juta saham, atau 13% dari perusahaan, yang dikelola oleh pendiri dan CEO Hiroshi Mikitani. Jika harga saham dipatok US$83 per lembar, Rakuten mendapat US$2,6 miliar.
5. Ran Makavy, chief product officer: US$27 juta
Ran Makavy bergabung dengan Lyft pada 2016 setelah empat tahun bertugas di Facebook, menurut profil LinkedIn-nya. Dia masuk sebagai wakil presiden dan sejak itu naik ke posisi wakil presiden eksekutif dan chief product officer. Ia kini memiliki 326.250 saham perusahaan yang terdiri dari saham Kelas A di Lyft bernilai lebih dari US$27 juta. Makavy juga terdaftar di antara eksekutif perusahaan dengan kompensasi tertinggi, termasuk gaji sekitar US$393.000 pada tahun 2018.
Simak video tentang IPO Lyft di bawah ini.
[Gambas:Video CNBC]
(roy/roy) Next Article Saingi Uber, Lyft Juga Diam-diam Setor Berkas IPO
Berkat dokumen S-1 IPO Lyft, publik dapat melihat siapa pemegang saham utama dan berapa banyak saham yang mereka miliki. Eksekutif dan investor ventura yang akan meraup uang besar jika saham Lyft berkinerja baik.
Pada saat IPO, hanya saham Lyft Kelas A yang dijual ke publik. Saham Kelas B, yang memiliki kontrol suara, dipegang, Logan Green dan John Zimmer. Jadi, meskipun kepemilikan saham Kelas A mereka kecil, keduanya masih mengendalikan perusahaan.
1. Logan Green, pendiri dan CEO: US$695 juta
Green memulai kolaborasi dengan John Zimmer pada tahun 2007 dalam layanan yang disebut Zimride. Perusahaan itu membantu pengguna menemukan carpools melalui Facebook. Pada 2012, mereka meluncurkan layanan berbagi perjalanan yang menggunakan aplikasi seluler bernama Lyft.
Setelah IPO Green akan memiliki 684.591 saham Kelas A dan 7.689.182 saham Kelas B. Pada harga US$ 83 per saham, saham ini akan bernilai lebih dari US$ 695 juta.
2. John Zimmer, pendiri dan presiden: US$479 juta
Zimmer menghabiskan banyak waktu di kampus mencari carpooler untuk berbagi perjalanannya ketika ia secara teratur berkendara dari Cornell di New York bagian utara ke New York City. Setelah IPO, Zimmer akan memiliki 684.591 saham Kelas A dan 5.090.527 saham Kelas B, senilai lebih dari US$479 juta dengan harga US$83 per saham.
3. Sean Aggarwal: US$117 juta
Sean Aggarwal mungkin paling dikenal di Silicon Valley karena pernah menjadi wakil presiden untuk eBay, PayPal, dan Trulia. Tapi ia adalah investor awal dan penasihat Lyft (ia bergabung dengan dewan perusahaan pada 2016). Ia adalah eksekutif Lyft dengan saham individu Kelas A terbesar di perusahaan, dengan hanya di bawah 1,41 juta saham, bernilai hampir US$117 juta.
4. Hiroshi Mikitani (Rakuten): US$2,6 miliar
Rakuten adalah raksasa e-commerce asal Jepang. Pada 2015 mereka menyalurkan US$300 juta ke Lyft. Pendiri dan CEO Rakuten bergabung dengan dewan. Rakuten juga membeli lebih banyak saham di putaran berikutnya, menjadikannya pemegang saham tunggal terbesar perusahaan.
Rakuten memiliki hampir 31,4 juta saham, atau 13% dari perusahaan, yang dikelola oleh pendiri dan CEO Hiroshi Mikitani. Jika harga saham dipatok US$83 per lembar, Rakuten mendapat US$2,6 miliar.
5. Ran Makavy, chief product officer: US$27 juta
Ran Makavy bergabung dengan Lyft pada 2016 setelah empat tahun bertugas di Facebook, menurut profil LinkedIn-nya. Dia masuk sebagai wakil presiden dan sejak itu naik ke posisi wakil presiden eksekutif dan chief product officer. Ia kini memiliki 326.250 saham perusahaan yang terdiri dari saham Kelas A di Lyft bernilai lebih dari US$27 juta. Makavy juga terdaftar di antara eksekutif perusahaan dengan kompensasi tertinggi, termasuk gaji sekitar US$393.000 pada tahun 2018.
Simak video tentang IPO Lyft di bawah ini.
[Gambas:Video CNBC]
(roy/roy) Next Article Saingi Uber, Lyft Juga Diam-diam Setor Berkas IPO
Most Popular