
Berencana IPO, 2 Taksi Online Ini Tawarkan Sahamnya ke Driver
Roy Franedya, CNBC Indonesia
01 March 2019 17:42

Jakarta, CNBC Indonesia - Dua perusahaan raksasa berbagi tumpangan (ride-hailing) Uber Technologies dan Lyft Inc berencana melantai di bursa saham dan keduanya telah memberikan kesempatan kepada beberapa mitra driver (pengemudi) untuk ikut membeli saham, Wall Street Journal melaporkan dan dikutip CNBC International, Jumat (1/3/2019).
Laporan yang mengutip beberapa orang yang mengetahui masalah ini mengatakan kedua perusahaan ini akan memasukkan rencana tersebut ke dalam program pemberian uang tunai jangka panjang dan opsi mengubahnya menjadi saham.
Rencana ini di luar kebiasaan karena mitra driver merupakan karyawan kontrak. Biasanya penawaran saham ke pekerja sebelum IPO diberikan kepada karyawan tetap.
Uber berencana memberikan bonus tunai atau opsi mengubah bonus menjadi saham dengan harga IPO, kata laporan tersebut. Adapun Lyft berencana memberi jatah bagi 10.000 driver.
IPO Uber dan Lyft menjadi yang paling dinanti investor dalam beberapa tahun terakhir. Lyft berencana melakukan roadshow mulai 18 Maret, Reuters melaporkan. Roadshow tersebut akan diikuti dengan IPO.
Uber diprediksi akan IPO akhir tahun ini.
Baik Uber maupun Lyft tidak menanggapi permintaan konfirmasi CNBC International.
(roy/prm) Next Article Hebatnya Negara Ini, Driver Ojol Jadi Karyawan Bergaji Tetap
Laporan yang mengutip beberapa orang yang mengetahui masalah ini mengatakan kedua perusahaan ini akan memasukkan rencana tersebut ke dalam program pemberian uang tunai jangka panjang dan opsi mengubahnya menjadi saham.
Rencana ini di luar kebiasaan karena mitra driver merupakan karyawan kontrak. Biasanya penawaran saham ke pekerja sebelum IPO diberikan kepada karyawan tetap.
IPO Uber dan Lyft menjadi yang paling dinanti investor dalam beberapa tahun terakhir. Lyft berencana melakukan roadshow mulai 18 Maret, Reuters melaporkan. Roadshow tersebut akan diikuti dengan IPO.
Uber diprediksi akan IPO akhir tahun ini.
Baik Uber maupun Lyft tidak menanggapi permintaan konfirmasi CNBC International.
(roy/prm) Next Article Hebatnya Negara Ini, Driver Ojol Jadi Karyawan Bergaji Tetap
Most Popular