Ini Alasan BI Buat Standardisasi QR Code Pembayaran Digital

Yanurisa Ananta, CNBC Indonesia
04 April 2019 19:23
Saat ini pasar bisnis QR Code dikuasai oleh penyelenggara-penyelenggara besar.
Foto: Bank Indonesia (CNBC Indonesia/Aya)
Jakarta, CNBC Indonesia - Selain guna melindungi kostumer, penyusunan standardisasi sistem pembayaran quick response code (QR Code) yang tengah dilakukan Bank Indonesia (BI) juga bertujuan untuk menciptakan kompetisi yang sehat.

Pasalnya, saat ini pasar bisnis QR Code dikuasai oleh penyelenggara-penyelenggara besar. Dengan disusunnya standardisasi QR Code Indonesia Standard (QRIS) maka membuka ruang bagi penyelenggara QR code kecil untuk turut berkompetisi.

Deputi Direktur Departemen Kebijakan dan Pengawasan Sistem Pembayaran, Ricky Satria, menjabarkan saat ini sejumlah penyelenggara banyak yang menawarkan promo atau diskon untuk menarik kostumer. Dengan standardisasi ini, pemain besar harus manut aturan main yang adil (fair) sehingga semua penyelenggara bisa berkompetisi dengan sehat.

"Kalau tidak ada standardisasi maka yang besar makin besar, yang kecil makin tidak punya room untuk mengembangkan teknologi. Jadi munculnya [standardisasi] ini supaya jangan sampai terjadi abuse to customer juga. Mungkin kostumer di charge terlalu tinggi atau sekarang sedang banyak diskon. Ini kita atur aturan mainnya biar fair," jelas Ricky dalam acara Bincang-Bincang Media (BBM) di gedung BI, Kamis (4/4/2019).

Berdasar pengamatan CNBC Indonesia, saat ini terjadi penguasaan sistem pembayaran di lokasi-lokasi tertentu. Misalnya, di kawasan mal yang berafiliasi dengan Lippo Group maka sistem pembayaran parkir wajib menggunakan OVO.

Contoh lainnya, kostumer saat ini hanya bisa melakukan pembayaran GoPay hanya pada merchant yang masuk daftar merchant GoFood. Ke depannya, kostumer bisa melakukan pembayaran dengan sistem pembayaran QR Code apapun di merchant-merchant apapun karena saling terkoneksi.

"Kalau sekarang kan baru GoPay ke merchant GoPay-nya. Nanti merchant siapapun [bisa dibayar menggunakan] OVO, Mandiri, BRI dan lain-lain. Sehingga pilihan bagi kostumer juga makin luas dan merchant bisa dapat kostumer lebih banyak lagi sehingga transaksi semakin besar, aktivitas makin tinggi," tutur Ricky.

Bank Indonesia kini tengah menyusun standar QR Code yang akan mengacu pada EMV QR Code. Sejumlah negara sudah mengacu pada standar tersebut. Namun, China tidak menggunakan standar itu karena sudah memiliki banyak penduduk sehingga bisa bertahan tanpa harus menggunakan standar EMV tersebut.

Proses penyusunan QRIS akan diimplementasi secara nasional di semester 2 tahun ini. Pilot project tahap kedua akan dilakukan dalam dua bulan ke depan dengan berfokus pada ujicoba merchant yang ada di Jakarta.


(roy/roy) Next Article Standardisasi QR Code Diimplementasikan Semester II-2019

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular