Standardisasi QR Code Diimplementasikan Semester II-2019

Yanurisa Ananta, CNBC Indonesia
04 April 2019 17:58
Penyusunan standardisasi ini sudah masuk tahap piloting project tahap kedua.
Foto: Bank Indonesia (CNBC Indonesia/Yanurisa Ananta)
Jakarta, CNBC Indonesia - Sistem pembayaran berbasis Quick Response (QR) Indonesia Standar disingkat QRIS akan diimplementasi secara nasional di semester dia tahun ini. Asisten Gubernur Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran Bank Indonesia (BI) Filianingsih Hendarta mengatakan saat ini proses penyusunan QRIS masuk tahap piloting project tahap kedua.

"Implementasi QRIS secara nasional kita harapkan di semester 2 kita bisa lakukan termasuk juga transaksi cross border dengan masa transisi. Nanti kita akan coba lakukan uji coba cross border dengan Singapura dan Thailand akan ada kerjasama dengan Bank Indonesia," kata Filianingsih dalam Bincang-Bincang Media (BBM) di Gedung BI, Kamis (4/4/2019).

Proses piloting project penyusunan QRIS tahap 1 sudah dilakukan pada periode September-November 2018. Selama periode itu, BI bersama ASPI (Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia) membentuk 2 working group yaitu working group bisnis dan working group teknis. Kedua working group itu beranggotakan 19 entitas terdiri dari bank, penerbit Uang Elektronik (UE) dan switching.

Pilot project 2 ini akan dilakukan dalam 2 bulan ke depan. Prosesnya akan berkaitan dengan pengecekan bila terjadi masalah dalam transaksi menggunakan QR Code. Deputi Direktur Departemen Kebijakan dan Pengawasan Sistem Pembayaran, Ricky Satria menjelaskan pilot project kedua akan lebih kepada pemecahan masalah dari dispute yang mungkin terjadi.


"Misalnya saya belanja ternyata rekening sudah terpotong tapi merchant-nya belum terima. Apa yang terjadi? kita tidak ingin ketika makan siang terjadi dispute antara kostumer dengan merchant. Solusinya seperti apa? ini yang sedang kita kaji," tutur Ricky.

Pihaknya juga tengah mengkaji bila nantinya tiba-tiba terjadi blind spot. "Apakah uangnya akan langsung balik atau seperti apa, kita akan cari tahu," ujarnya.

Ricky menambahkan, untuk pilot project kedua hanya akan berfokus di Jakarta. Sejumlah 19 anggota entitas yang tergabung akan diminta untuk mengecek kefektifan dari standar QR code di merchant sekitar kantornya. Rencananya akhir bulan ini BI akan mengecek merchant-merchant tersebut.

Standardisasi QR Code Diimplementasikan Semester II-2018Ilustrasi QR Code (Foto: Ist)

Pilot project kedua ini juga dilakukan untuk mengantisipasi persoalan yang terjadi di China. Sejumlah dispute yang terjadi di China, menurut Ricky, itu karena merchant tidak teredukasi detail mengenai hal ini, terutama dalam hal static QR code berupa QR Code stiker.

"Kita bikin rule of the game ketika pakai static QR seperti apa merchant harus menjaganya. Sampai kita bikin model logonya harus seperti apa, ukuran dan kualitasnya seperti apa. Kita print biasa aja ada yang kena hujan luntur atau bisa diambil sembarangan." ucapnya.

Bank Indonesia kini tengah menyusun standar QR Code yang akan mengacu pada EMV QR Code. Sejumlah negara sudah mengacu pada standar tersebut. Namun, China tidak menggunakan standar itu karena sudah memiliki banyak penduduk sehingga bisa bertahan tanpa harus menggunakan standar EMV tersebut.


(roy/roy) Next Article QRIS Berlaku Penuh, Bayar Tol sampai Toilet Umum Tinggal Scan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular